Liputan6.com, Bengkulu Kegiatan eksplorasi minyak lepas pantai di Samudra Hindia yang dilakukan oleh PT Total E&P Indonesie akan tuntas pada awal September ini.
Pengerjaan di lokasi 75 kilometer (km) barat daya dari Kota Bengkulu pada kedalaman 1.000 meter itu sudah dimulai sejak tanggal 8 Juli lalu dan selesai dalam dua pekan kedepan.
Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko mengatakan, eksplorasi laut dalam di Samudra Hindia merupakan yang kedua dilakukan setelah eksplorasi di Selat Makasar.
"Untuk eksplorasi ini, kita lihat resikonya sangat tinggi, apalagi wilayah yang dibor sangat rawan terhadap bencana alam gempa bawah laut. Tapi kita yakin dengan kemampuan Total E&P yang memiliki standarisasi keamanan tinggi, semuanya bisa diatasi," ujar Widjonarko usai meninjau lokasi pengeboran bersama Gubernur Bengkulu, Dirjen Migas dan Vice President Total E&P Indonesie (23/8/2014).
Jika hasil eksplorasi ini menemukan kandungan minyak atau gas, lanjut Johanes, ini akan menjadi pionir membuka kawasan atau ladang minyak dan gas baru di wilayah dengan risiko bencana tinggi. Mulai dari utara yaitu Aceh bagian barat, pesisir Sumatra hingga perairan selatan jawa.
Secara ekonmis, upaya menemukan cadangan minyak dan gas di kawasan baru akan berimbas kepada peningkatan ekonomi negara secara makro.
Vice President Total E&P Indonesie, Hadi Pramono mengungkapkan, biaya operasional untuk eksplorasi setiap hari sebesar US$ 1 juta atau Rp 10 miliar. Target eksplorasi berupa pengeboran sedalam 2.400 meter dari dasar laut, saat ini sudah mencapai kedalaman 1.600 meter dari dasar laut.
"Eksplorasi pada sumur rendang-1 pada blok mentawai ini akan kami teliti dahulu hasilnya, jika dinilai baik maka akan kami lanjutkan eksplorasi tahap 2 hingga 4 untuk mengukur luasan dan estimasi cadangan yang terkandung dalam kawasan eksplorasi," ujar Hadi.
Jika ditemukan kandungan minyak, maka bisa dilakukan eksploitas dalam waktu tiga tahun ke depan. Namun jika terdapat gas alam, maka waktu rencana eksploitasi akan lebih lama, bisa saja lima atau enam tahun ke depan. (Yuliardi Hardjo Putra/Ndw)
Total Tuntaskan Pencarian Minyak di Blok Mentawai Awal September
Jika berhasil, proyek ini ini akan menjadi pionir membuka kawasan atau ladang minyak dan gas baru di wilayah dengan risiko bencana tinggi.
diperbarui 23 Agu 2014, 20:45 WIBIlustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil Yos Suprapto Seniman Lukis yang Pamerannya Dibatalkan di Galeri Nasional, Ada Karya yang Tak Boleh Dipajang
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kacang dan Perikanan dari UMKM Malang ke Belanda
5 Alasan Tidak Disarankan Berteman dengan Mantan Jika Ingin Segera Move On
Puan Ingatkan Pemerintah Siapkan Matang Angkutan Umum Libur Natal dan Tahun Baru
OPINI: Deepfake Jadi Senjata Baru Penipu untuk Bobol Keamanan Biometrik di Lembaga Keuangan
Cara Mematikan Daya HP Tanpa Tombol Power: Panduan Lengkap
6 Potret Kedekatan Prilly Latuconsina dan Omara Esteghlal, Momen Manis Disorot
1 Pemain Diminta Hengkang usai Manchester United Tersingkir dari Carabao Cup
Dukung Pengembangan Seni, Banyuwangi Siap Dirikan Kampus
IU Ungkap Dirinya Alami Sindrom Skeeter, Mesti Minum Obat Penghilang Sakit Kalau Digigit Nyamuk
VIDEO: Viral Aspal Baru di Tuban Mengelupas Usai Banjir, Terlipat Seperti Karpet
Kaleidoskop 2024: Heboh Pajak Hiburan Naik 75%, Nyanyian Inul hingga Gugatan ke MK