Liputan6.com, Anyer- Siapa yang tak tahu dengan daerah wisata Pantai Anyer. Setiap wisatawan yang pernah datang ke Anyer, pasti pernah melewati menara suar Cikoneng, atau yang lebih dikenal sebagai Mercu suar Anyer, di Pantai Bojong, Anyer, Kabupaten Serang.
Mercusuar Anyer ini adalah titik 0 (nol) Kilometer pembangunan jalan Anyer-Panarukan. Mercusuar ini di bangun pada tahun 1885 oleh Z.M.Willem III yg menjabat sebaga Koning Der Nederlanden di Banten.
"Sektor wisata menunjang perekonomian daerah, sehingga perlu penataan untuk kemajuan tersebut. Infrastruktur seperti bandara di Banten Selatan akan segera di bangun," kata Rano Karno yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, akhir pekan ini, dalam acara Festival Debus yang berlangsung di Pantai Bojong, tempat titik 0 (nol) Kilometer jalan Anyer-Panarukan.
Di atas pintu masuk mercu suar ini terdapat tulisan yang masih dalam ejaan Belanda. Kini, mercusuar berkode DSI 2260 di kelola oleh Kementrian Perhubungann (kemenhub) Direktorat Jendral (dirjen) Hubungan Laut (hubla) distrik navigasi kelas 1 Tanjung Priok.
Selain mercu suar, wisatawan pun dapat melihat patok titik 0 (nol) Kilometer yang sudah dibuat baru. Dalam patok ini terdapat gambar pulau Jawa yang berisikan peta rute jalan Anyer-Panarukan yang melewati daerah Anyer, Tangerang, Jakarta, Sumedang, Cianjur, Bandung, Cirebon, Tegal, Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Caruban, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan berakhir di Panarukan.
"Patok ini dibangun untuk memperkenalkan seni dan budaya Banten melalui pengembangan antara pelaku, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya," jelas Rano.
Advertisement