Ada Masalah di Kabin, Pesawat Malaysia Airline Berbalik ke KL

Pesawat Malaysia Airlines terpaksa berbalik arah ke Kuala Lumpur setelah nyaris satu jam terbang menuju Tokyo, Jepang.

oleh Rinaldo diperbarui 24 Agu 2014, 13:34 WIB
Malaysia Airlines

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pesawat dengan nomor penerbangan MH70 milik maskapai Malaysia Airlines terpaksa berbalik arah ke Kuala Lumpur setelah nyaris 1 jam terbang menuju Tokyo, Jepang. Penyebabnya ada masalah tekanan di dalam kabin pesawat.

Insiden yang terjadi pada Sabtu 23 Agustus tersebut dikonfirmasi Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman.

"Pesawat itu tidak bisa mempertahankan perbedaan tekanan yang tepat untuk kenyamanan para penumpang. Ini bukan masalah besar," ujarnya kepada kantor berita Prancis AFP seperti dikutip BBC, Minggu (24/8/2014).

Sejumlah pejabat Malaysia Airlines tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.

Sementara itu, laman berita Star Online melaporkan bahwa pesawat Malaysia Airlines tersebut telah mengangkasa selama 50 menit menuju Bandara Narita, Tokyo, sejak lepas landas pada Sabtu kemarin pukul 10.50 waktu setempat.

Begitu pesawat tiba di Bandara Kuala Lumpur, para penumpang kemudian dialihkan ke pesawat lain yang terbang pukul 13.15 (12.15 WIB). Situs resmi Malaysia Airlines mencatat pesawat MH70 meninggalkan Bandara Kuala Lumpur pukul 13.22 dan tiba pukul 20.44 waktu Malaysia.

Maskapai ini sebelumnya dilanda 2 tragedi besar dalam beberapa bulan terakhir, jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli dan hilangnya pesawat MH370 pada 8 Maret lalu.

Kedua insiden tersebut memicu kekhawatiran tentang masa depan maskapai Malaysia itu. Perusahaan investasi negara Malaysia Khazanah Nasional mengusulkan "perombakan total" maskapai Malaysia Airlines.

Khazanah ingin membeli saham yang tidak mereka miliki di Malaysia Airlines dan mencoret maskapai tersebut dari bursa saham. Khazanah, yang saat ini memiliki 69,4% saham dari maskapai, menawarkan untuk membayar 0.27 ringgit per saham untuk saham yang tersisa, premi 12,5% dari harga penutupan pada Kamis 7 Agustus lalu.

Bila ini berhasil, maka Malaysia Airlines akan menjadi maskapai yang sepenuhnya dimiliki badan negara Malaysia. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya