Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, kehabisan pasokan BBM, sejak pagi tadi. Bukan hanya BBM bersubsidi, BBM non-subsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex juga kosong.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (25/8/2014), kondisi ini terjadi akibat kebijakan baru Pertamina terkait pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.
Imbauan untuk menggunakan BBM non-subsidi juga tidak bisa dijalankan di SPBU ini, karena stok keduanya juga habis. Warga yang terlanjur datang ke SPBU meluapkan kekecewaan terhadap kebijakan pembatasan pemerintah.
Menurut mereka, pemerintah belum siap dengan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Imbauan menggunakan BBM non-subsidi juga tak sepenuhnya didukung oleh stok BBM yang mencukupi secara keseluruhan.
SPBU di Jalan Otista Raya ini biasanya menjual 200 kilo liter BBM per 2 minggu. Namun setelah pembatasan kuota, SPBU itu kini hanya dipasok 152 kilo liter per 2 minggu.
BBM bersubsidi berupa solar kini hanya mendapat jatah 24 kilo liter per 2 minggu. Padahal pembeli solar biasanya mencapai 45 kilo liter per 2 minggu.
Sementara di tempat lain, SPBU di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat telah dipadati kendaraan bermotor yang hendak mengisi BBM sejak pagi. Antrean panjang pun mengular hingga menyita sebagian ruas jalan.
Sejumlah pengendara mengaku telah mencari BBM bersubsidi di beberapa SPBU lain, namun habis. Karenanya sebagian pengemudi memutuskan melakukan pembelian BBM dengan jumlah banyak untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
Pihak SPBU mengaku, lonjakan pembelian bahan bakar terjadi sejak diberlakukannya pembatasan BBM bersubsidi terutama di jalur tol. Akibatnya, pembeli beralih ke SPBU non-tol untuk mendapatkan BBM bersubsidi. (Yus)
Baca juga:
BBM Langka, Ratusan Kendaraan di Cirebon Mengantre Sepanjang Hari
Advertisement
Ujian Pertama Pemerintahan Jokowi-JK
Pertamina: Antrian Panjang di SPBU Hanya Kepanikan Masyarakat