ISIS Tuntut Pembebasan Wanita Ini ke AS Sebelum Penggal Wartawan

Aafia Siddiqui dikenakan pidana penjara selama lebih dari 80 tahun untuk percobaan penembakan dua orang perwira AS di Afghanistan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 25 Agu 2014, 17:28 WIB

Liputan6.com, Forth Worth - Sebelum memenggal kepala seorang wartawan Amerika Serikat, kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dilaporkan sempat meminta tebusan. Daulah Islamiyah juga menuntut dibebaskannya seorang wanita Pakistan yang dipenjara AS di Forth Worth, Negara Bagian Texas. Aafia Siddiqui namanya.

Aafia yang dikenal sebagai dedengkot wanita tertinggi dalam Al Qaeda didakwa di pengadilan Negara Bagian New York pada tahun 2010 dengan tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan.

Seperti dilansir Liputan6.com dari San Antonio Express (22/8/2014), Siddiqui adalah seorang ahli syaraf (neuroscientist) dengan gelar sarjana dari Massachussetts Institute of Technology (MIT) dan gelar doktor (Ph.D) dari Brandeis University.

Ia dipenjara di Pusat Kedokteran Federal di Carswell, suatu penjara wanita di Forth Worth yang dihuni 1.828 narapidana.

Pembebasan Siddiqui adalah salah satu permintaan dalam daftar yang dibuat IS sebagai tawaran untuk membebaskan para tawanan warga AS, demikian menurut New York Times.

Namun demikian, AS menerapkan kebijakan untuk tidak tawar menawar dengan kelompok-kelompok teroris.

Sidiqqui (42) ditengarai menjadi peyandang dana dan kurier bagi Al Qaeda. Al Qaeda sendiri telah memutuskan hubungan dengan ISIS pada awal 2014 ini karena taktik kelompok yang disebut IS yang luar biasa kejamnya.

Siddiqui dikenakan pidana penjara selama lebih dari 80 tahun untuk percobaan penembakan dua orang perwira AS yang sedang menyidiknya di Afghanistan. Ia menolak tuduhan ini.

Siddiqui yang awalnya pindah ke Houston pada 1989 bersama saudara lelakinya untuk melanjutkan pendidikan tertembak dalam peristiwa itu.

Pemerintah Pakistan bersikeras bahwa Siddiqui tidak bersalah atas dakwaan itu dan menyerukan kepada AS untuk membebaskannya.

Pada Selasa lalu, sebuah video buatan kelompok esktremis itu menayangkan pemenggalan James Foley, seorang wartawan lepas warga AS yang ditangkap hampir dua tahun lalu selagi meliput di Suriah.

Seorang anggota ISIS, yang berpakaian serba hitam, mengeluarkan ancaman kekerasan terhadap para tawanan warga AS yang ditahan kelompok itu jika AS meneruskan serangan-serangan udara mereka di Timur Tengah terhadap kelompok yang disebutkan dalam video itu.

Presiden Barack Obama mengatakan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas kekejian itu akan diseret ke pengadilan. Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan pada Kamis pekan lalu bahwa ISIS akan "dihancurkan" dan "diremukkan."

Gubernur Negara Bagian Texas, Rick Perry, pada Kamis lalu mengatakan adanya "kekhawatiran besar" bahwa anggota-anggota ISIS atau kelompok-kelompok ekstrem lainnya menyusup ke negara itu melalui perbatasan Texas-Mexico. (Riz)

Baca juga:

AS Siap Bombardir ISIS di Suriah

Lingerie "ISIS" Tuai Kecaman

Petinggi ISIS Tewas Dibom di Suriah

Dari Mana Sumber Dana ISIS?

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya