Liputan6.com, Prancis - Kabinet Prancis dibubarkan Senin waktu setempat. Hal itu dilakukan di tengah keributan antara para menterinya.
Dikutip dari CNN, Senin (25/8/2014), Presiden Francois Hollande akhirnya meminta Perdana Menteri Manuel Valls untuk membentuk pemerintahan baru.
"Akan diumumkan Selasa 26 Agustus besok," demikian jelas Hollande dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter.
Media Prancis melaporkan, pergolakan itu disebabkan atas kecaman publik terhadap Menteri Ekonomi Arnaud Montebourg untuk mengubah kebijakan utama ekonomi negara yang menyebabkan pengangguran tetap tinggi dan tak ada perkembangan.
Kritik terhadap Montebourg ini dipandang sebagai tantangan terhadap otoritas Hollande dan Valls.
"Krisis di jantung pemerintah jelas terlihat, dan kemungkinan bisa menyebabkan konflik berdarah," tulis surat kabar nasional Le Figaro.
Dalam pernyataan tersebut, Hollande menyatakan ingin pemerintah baru menjadi sebuah tim solid.
Advertisement
Hollande memiliki peringkat persetujuan terburuk dari setiap Presiden Prancis yang pernah ada. Sedangkan popularitas PM Valls justru meningkat, berdasarkan jajak pendapat baru-baru ini.
Valls telah berada di pos Perdana Menteri sejak 31 Maret, menggantikan Jean-Marc Ayrault. Sementara Hollande telah menjabat di kursi kepresidenan sejak 2012, ketika ia mengalahkan pendahulunya, Nicolas Sarkozy. (Yus)