IHSG Tertekan, Delapan Saham Layak Dikoleksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan koreksi seiring aksi beli jenuh di bursa saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Agu 2014, 07:20 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.835-4.893 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa (26/8/2014). Koreksi IHSG yang terjadi dinilai masih wajar karena aksi beli yang jenuh.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, saat ini belum ada sentimen positif yang mempengaruhi IHSG sehingga berpotensi melemah. Aksi ambil untung pun diperkirakan kembali melanda bursa saham. Akan tetapi, koreksi indeks saham yang terjadi masih wajar.

"IHSG akan berada di level support 5.150 dan resistance 5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini," ujar David, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Selasa (26/8/2014).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai, target resistance terdekat berada pada level 5.223 harus tembus agar dapat memperkuat pola uptren IHSG. Sedangkan level support IHSG berada di level 5.165.

"Untuk investasi jangka menengah IHSG masih dalam pola uptren. Sedangkan untuk investasi dengan timeframe jangka pendek tetap diperlukan tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi," kata William.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, IHSG akan berada di level support 5.145-5.095-5.077-5.020 dan level resistance 5.250-5.350.

IHSG ditutup melemah 13,94 poin ke level 5.184,95. Level tertinggi IHSG di kisaran 5.200 dan level terendah 5.177,69 pada perdagangan saham Senin 25 Agustus 2014.

Yuganur menilai, meski pergerakan sideways di IHSG cukup membosankan namun secara teknikal merupakan proses biasa untuk meredakan keadaan jenuh beli harian sebelum menguji batas atas all time high resistance di 5.250.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT MNC Investama Tbk (BHIT), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedangkan David memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). "Rekomendasi buy on weakness untuk saham tersebut," kata David.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Jasa Marga Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Secara teknikal, saham JSMR akan mulai proses upward retracement untuk mengetes all time high di Rp 6.600. "Rekomendasi akumulasi dengan trading target Rp 6.600," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan masuk saham JSMR di level pertama Rp 6.375, level kedua Rp 6.275, dan cut loss point Rp 6.175. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya