Liputan6.com, Jakarta Bagi masyarakat perkotaan, sampah biasanya dilimpahkan ke tukang sampah untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Namun, di desa aneka sampah akan dibakar. Dan tak hanya di Indonesia, lebih dari 40% sampah di dunia dimusnahkan dengan cara dibakar.
Namun, tahukah Anda bahwa asap hasil pembakaran sampah picu penyakit berbahaya?
Advertisement
Merkuri dan hidrokarbon aromatik polisiklik adalah beberapa partikel hasil pembakaran sampah. Hal ini picu beragam penyakit berbahaya pada tubuh manusia mulai dari gangguan saraf, kanker dan masalah jantung.
Namun sayang hal ini belum dianggap permasalahan serius oleh dunia. "Polusi udara yang terjadi di dunia salah satunya karena pembakaran sampah di area terbuka masih diremehkan," terang Chrisine Wiedinmyer dari National Center for Atmospheric Research seperti dilansir dari Time, Kamis (28/8/2014).
Di China misalnya, lebih dari 20 persen polutan di negara ini terjadi karena pembakaran sampah. Sampai-sampai asapnya terlihat membumbung saat Wiedinmyer melakukan penerbangan ke Ghana.
Mengetahui hal ini, seharusnya sudah ada regulasi yang ketat dan pengawasan agar pengelolaan sampah dilakukan dengan tepat. Bukannya malah membuat masalah baru yang picu penyakit berbahaya bagi manusia.