Anas Bertanya Pakai Ilustrasi, Saksi Ahli dari UGM Sempat Bingung

Melihat Edward yang tampak heran dengan ilustrasinya, Anas sempat terdiam dan kemudian tertawa ringan.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Agu 2014, 16:14 WIB
Terdakwa kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang Anas Urbaningrum menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Liputan6.com, Jakarta - Anas Urbaningrum, terdakwa kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek pembangunan sarana olahraga Hambalang tak kuasa menahan tawanya saat memberikan pertanyaan kepada saksi ahli, Edward Omar Sharif. Hal itu terjadi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Hal ini berawal ketika majelis hakim memberi kesempatan kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu untuk bertanya kepada 2 saksi ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum, yaitu Edward Omar Sharif dan Siti Ismijati Jenie. Keduanya adalah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lantaran tidak boleh bertanya secara detil mengenai perkara yang sedang dihadapi, Anas kemudian mengilustrasikan pertanyaannya kepada Edward dengan inisial.

"Kepada Ahli (Edward), kalau si A didakwa menerima pemberian dari si X, dan X katanya memberikan kepada si A lewat S, B, dan Y, itu bagaimana si A," tanya Anas kepada Edward di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Melihat Edward yang tampak heran dengan ilustrasinya, Anas sempat terdiam dan kemudian tertawa ringan.

"Kan ilustrasi Prof, maklum orang awam," lanjut Anas yang langsung disambut tawa oleh pengunjung sidang.

Anas kemudian mengulangi. "(Pemberian) itu katanya atas permintaan si B, jadi yang meminta B kepada si X. Si X katanya memberikan si A lewat S, B, dan Y. Kemudian si X ini ditanya dan menjawab tidak yakin pemberian itu sampai ke si A," katanya.

Mendengar pertanyaan Anas ini, Edward sambil tersenyum langsung menjawab. "Ini ilustrasinya rumit jadi saya jawab rumit juga ya," jawab Edward yang juga langsung membuat seisi ruang sidang tertawa.

"Dalam konteks si A tidak pernah meminta apa pun tapi yang meminta si B kepada si C dan melewati beberapa orang tapi tidak sampai, ya saya kira ini tidak ada hubungannya. Namanya kesesatan fakta," terang Edward.

"Maaf Prof, apa?" tanya Anas.

"Ya itu kesesatan fakta," tegas Edward. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya