Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi meninggal dunia pada pukul 21.31 WIB, setelah menjalani perawatan sejak 22 Agustus lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Suhardi divonis mengidap kanker paru-paru stadium IV.
Rencananya, sebelum dibawa ke kampung halamannya di Yogyakarta, akan dilakukan upacara penghormatan untuk jenazah di kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM No 54 Ragunan, Jakarta Selatan.
"Pada pukul 08.00 WIB besok akan diadakan upacara penghormatan kader (seragam kader) kepada Ketua Umum Partai Gerindra di DPP Gerindra," demikian seperti dikutip dalam akun Twitter Partai Gerindra @Gerindra, Kamis (28/8/2014) malam.
Dalam akun @Gerindra juga menyebutkan, permohonan doa dan salat gaib bagi seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra. "Semoga Allah menerima amal ibadahnya, serta apa yang telah beliau ajarkan akan selalu menjadi amal bagi beliau. Amin YRA."
"Bagi sahabat muslim yang tidak di Jakarta, mari kita salat gaib untuk almarhum Prof.Suhardi."
"Bagi sahabat yang berada di Jakarta, mari kita berkumpul untuk sama-sama berdoa di DPP @Gerindra Jl. Harsono RM No. 54. Ragunan, Jaksel."
Selain sosok sederhana, almarhum Suhardi dikenal sosok yang selalu berkeyakinan bahwa Bangsa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, sehingga tidak perlu bergantung kepada bangsa lian.
"Sosok yang sangat yakin bahwa Indonesia dengan kekayaan alamnya, mampu memberi makan rakyatnya dengan baik tanpa bergantung bangsa lain."
"Terima kasih untuk sahabat yang telah mendoakan Prof. Suhardi. Almarhum adalah sosok yang sederhana."
"Semoga Allah menerima amal ibadahnya, serta apa yang telah beliau ajarkan akan selalu menjadi amal bagi beliau. Aamiin YRA," demikian kicau Twitter Partai Gerindra.
Baca juga:
Energi & Tambang