Liputan6.com, Jakarta - Setelah disemayamkan di rumah duka di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jenazah Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi langsung dibawa ke markas DPP Partai Gerindra di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan untuk disemayamkan kembali.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (28/8/2014) jenazah Suhardi tiba di kantor DPP Partai Gerindra pada pukul 12.55 WIB menggunakan mobil jenazah dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Di markas DPP, mobil jenazah langsung menuju ke sebuah ruangan tenda berwarna putih.
Setelah mobil berhenti, jenazah yang berada dalam peti langsung diangkat belasan kader Gerindra berseragam menuju ruangan tenda berwarna putih. Sejumlah tamu yang menyaksikan jenazah, tampak meneteskan air mata seraya melantunkan salawat secara bersama-sama.
Setelah berada di depan ruangan, jenazah Suhardi langsung dikeluarkan dan ditempatkan di bagian depan. Para tamu mulai membacakan tahlil dan doa bagi almarhum.
Hingga pukul 01.15 WIB, sejumlah kader Gerindra maupun warga sekitar terus berdatangan ke lokasi persemayaman Suhardi. Mereka turut membacakan surat Yaasin dan tahlil di depan jenazah Suhardi.
Almarhum Suhardi sudah menjalani perawatan di RSPP sejak sepekan lalu tepatnya pada 22 Agustus, akibat penyakit kanker paru-paru stadium IV. Suhardi memang sudah lama menderita penyakit mematikan nomor wahid ini.
Jenazah akan disemayamkan di kantor DPP Gerindra pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan dilakukan upacara penghormatan terakhir yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Setelah itu, jenazah akan diberangkatkan ke Yogyakarta menggunakan pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sebelum dimakamkan, akan semayamkan di rumahnya di Joglo Suhardi, Jalan Kaliurang KM 7,5 Gang Dahlia No 90 Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Suhardi pernah menjabat sebagai Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Yogyakarta. Bersamaan dengan itu ia juga menjabat sebagai staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Kementrian Pertanian pada 2002-2008.
Bersama beberapa rekan di HKTI Suhardi mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan tahun 2003, dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Umum.
Suhardi adalah seorang intelektual, akademisi, politikus, dan praktisi kehutanan dan pertanian Indonesia. Ia dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah, 13 Agustus 1952. Ia meninggalkan istri Rahayu Waluyati dan 3 anak.
Baca juga:
Energi & Tambang