Liputan6.com, Bogor - Langkah pembatasan BBM bersubsidi yang kini telah dicabut PT Pertamina masih meninggalkan imbas ke hal lain.
Di Bogor misalnya. Kondisi ini ikut mempengaruhi harga sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat di pasar tradisional.
Advertisement
Seperti di Pasar Baru Bogor, kenaikan harga terjadi pada komoditas jenis ikan segar dan ikan asin.
Pelaksana Teknis (Plt) Kepala Unit Khusus Pasar Baru Bogor, Rizal Utami mengatakan, komoditas ini disuplai dari Wilayah Sumatera. Biaya pengiriman yang membuat harga ikan naik, di tambah adanya kelangkaan BBM.
Kebutuhan seperti ikan sepat siam, jambrong, cumi asin, japuh, dan tambang mengalami kenaikan harga. Kenaikannya berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 8.000 per kilogram (kg).
”Yang harga kenaikannya paling tinggi itu ikan sepat siam yaitu sebesar Rp 8.000. Tadinya Rp 60 ribu, sekarang jadi Rp 68 ribu per kilogramnya,” kata Rizal di Bogor, Jumat (29/8/2014).
Harga naik juga terjadi pada ikan jambrong. Dari yang sebelumnya dijual Rp 50 ribu per kilogramnya, kini dipatok Rp 56 ribu.
Kemudian harga cumi asin yang mengalami kenaikan sebesar Rp 4.000 dari Rp 60 ribu, kini menjadi Rp 64 ribu untuk per kg.
”Karena memang untuk ikan ini pedagang biasa disuplai dari wilayah Sumatera, seperti dari Medan untuk jenis ikan asin. Kenaikan harga itu mungkin karena faktor langkanya BBM juga, makanya harga jadi naik,” tutur dia.
Namun, khusus untuk beras, justru mengalami penurunan harga. Baik untuk jenis beras slip, ketan, dan Cianjur. "Beras slip malah turun harganya jadi Rp 8.500, tadinya Rp 9.600," jelas dia
Meskipun demikian, lanjutnya, pasokan dan stok kebutuhan masyarakat sampai sejauh ini masih dalam kondisi aman. Apalagi pasokan sayur- mayur, karena pemasoknya berkisar dari wilayah Puncak dan Cipanas.(Bima Firmansyah/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!