Liputan6.com, Padang Lawas Utara - Pasangan suami-istri (pasutri) di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara melakukan aksi kubur diri sebagai protes ke salah satu perusahaan sawit. Munawar dan istrinya nekat mengubur diri lantaran kecewa dengan perlakuan PT Pabatu yang dinilainya tidak adil.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (29/8/2014), mereka mengklaim memiliki sertifikat lahan di perkebunan tersebut. Namun warga transmigrasi di Desa Batang Pane III ini tidak boleh mengambil hasil panen sawitnya oleh PT Pabatu.
Berbeda dengan Munawar, warga lain justru memilih jalan lebih keras. Mereka akan melawan jika perusahaan sawit itu akan menyerobot lahan mereka. Warga pun melengkapi diri dengan senjata tajam sambil menjaga lahan mereka.
Suroso salah seorang warga transmigrasi mengaku siap mati-matian untuk mempertahankan haknya.
"Saya warga transmigrasi. Di sini ingin membangun perekonomian. Tanah luas tak bertuan kami bangun beramai-ramai. Bahkan semuanya menjadi saudara. Sampai mati pun akan kami lakukan (untuk menjaga hak)" kata Suroso sambil membawa parang.
Sementara itu, PT Pabatu sendiri mengklaim lahan-lahan tersebut adalah miliknya. Akibat sengketa lahan yang tak kunjung tuntas ini, warga kini melengkapi diri dengan parang. Mereka juga menyisiri areal sengketa untuk memastikan perusahaan tidak bisa memanen sawit tersebut.
Baca juga:
Warga Geruduk Pabrik Bau Busuk - Bengkel Mobil Ludes Terbakar
Advertisement
Korban Ledakan Pipa di Subang Tagih Janji Bantuan dari Pertamina
Pasokan Kembali Normal, BBM Subsidi di Jawa Tengah Masih Langka
(Ans)