Liputan6.com, Jakarta - Produk furnitur Indonesia kian diminati masyarakat Jerman. Ini terlihat dari tren perdagangan yang mengalami tren positif hingga meningkat 17,14 persen atau senilai US$ 32,09 juta.
"Peningkatan ini cukup menggembirakan setelah periode sebelumnya, perdagangan furnitur sempat mengalami tren negatif sekitar 14,24 persen," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Sabtu (30/8/2014).
Advertisement
Jerman merupakan salah satu tujuan utama ekspor produk furnitur Indonesia dengan nilai mencapai US$ 67,5 juta untuk tahun 2013. Negara ini menempati urutan ketiga tujuan ekspor furnitur Indonesia dan posisi pertama untuk wilayah Eropa.
Untuk terus meningkatkan daya saing produk furnitur Indonesia di Jerman dan Eropa, Ditjen PEN Kementerian Perdagangan menggenjot promosi. Salah satunya, Direktorat akan berpartisipasi pada Spoga Fairpada 31 Agustus–2 September 2014 di Koln, Jerman.
Spoga Fair merupakan salah satu pameran internasional terkemuka untuk produk furnitur outdoor. Dalam pameran ini Kemendag menempati paviliun seluas 238 meter persegi (m2) pada Indonesian Country Pavillion yang merupakan kerja
sama Ditjen PEN dan Swiss Import Promotion Program (SIPPO).
Peserta pameran adalah perusahaan-perusahaan yang telah lulus seleksi audit dan telah mengikuti program pelatihan
yang diselenggarakan oleh SIPPO.
Dalam program ini,setiap perusahaan dipersyaratkan mengikuti pelatihan selama 3 tahun berturut-turut dan hanya diberi kesempatan mengikuti pameran sebanyak tiga kali.Tujuannya untuk menciptakan kemandirian dalam persaingan global.
Adapun 10 perusahaan yang terpilih sebagai peserta pameran, yaitu PT Casa Java Furniture, Semarang. Kemudian PT Evoline Furniture Industry, Sidoarjo, CV. Debough Indonesia–Mbiyen, Sidoarjo, UD Permata Furni, Semarang, CV Ergo Furniture Indonesia, Jakarta, PT Tunas Sinergi Persadatama, Yogyakarta, CV Sunteak Alliance, Jepara.
Kemudian CV Jawa Corner, Kudus, PT Amangriya, Sidoarjo; dan Queen Furniture, Jepara. Atase Perdagangan RI di Berlin juga terlibat dengan menempati area 55 m2.
Terdapat beberapa perusahaan dari program pelatihan sebelumnya yang diajak serta yakni PT Elmas Natura, Jakarta
dan PT Khavindo Mebel Indonesia, Cirebon.
Dirjen Nus menyatakan kegiatan promosi yang pesertanya telah disiapkan seperti ini sangat penting guna mendukung pencapaian target ekspor.
"Pameran yang kepesertaannya disiapkan melalui program pelatihan ekspor merupakan kegiatan yang dapat mendukung tercapainya target ekspor menurut produk ke negara tujuan ekspor yaitu Jerman.
Jerman merupakan salah satu pasar utama yang ditargetkan tumbuh sebesar US$ 2,9 miliar (realisasi 2014-2015) dengan target pertumbuhan ekspor produk hasil hutan pada tahun 2014 senilai US$ 117,8 juta,” pungkas Nus. (Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!