DPR: Masalah BBM Ujian Pertama Bagi Jokowi

Kebijakan menaikkan harga BBM dinilai kerap terjadi pada setiap pemerintahan baru.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Agu 2014, 19:22 WIB
Priyo Budi Santoso (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI dari Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan keputusan yang akan diambil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan ujian pertama Jokowi dalam pemerintahannya nanti.

"Seorang pemimpin itu harus berani mengambil keputusan. Ini ujian pertama bagi presiden terpilih. Saya sendiri ingin melihat dia akan memutuskan apa," ujarnya di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (31/8/2014).

Priyo meminta Jokowi yang berniat menaikkan harga BBM hendaknya lebih santun. Karena menurutnya kebijakan menaikkan harga BBM kerap terjadi pada setiap pemerintahan baru. Dari Presiden SBY, Megawati, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Habibie, Soeharto, bahkan mungkin Soekarno.

"Jangan memarahi presiden Jokowi jika nanti menaikkan harga BBM. Kritik dan tanyakan apa alasannya. Karena saya melihat semua presiden di negeri ini pernah menaikkan harga BBM. Artinya jangan kemudian presiden yang baru ini diistimewakan, tidak boleh menaikkan harga BBM," jelasnya.

Priyo meminta masyarakat memberi kesempatan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla melalui rumah transisi atau kabinetnya nanti untuk mempertimbangkan keputusan apa yang akan diambil terhadap masalah harga BBM serta subsidinya.

Menurutnya, siapapun penguasanya dengan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cukup besar pada subsidi BBM, seharusnya memiliki naluri seorang pemimpin untuk menyelamatkan APBN.

Karena di bidang lain, seperti infrastruktur, kesehatan termasuk dana ke desa, dengan membengkaknya dana subsidi BBM, anggarannya nanti akan terpotong. Sehingga ia pun meminta Badan Anggaran DPR tidak banyak mengubah anggaran untuk program substansial agar pemerintahan dan DPR memiliki ruang yang cukup besar untuk mengubah anggaran.

"Lebih bagus beri kepercayaan, sekarang kan digodok di rumah transisi. Sekaligus ini lah kita menguji pertama bagi mereka yang berkuasa. Apakah mereka teguh pendirian, atau kemudian berbicara apa ketika harus memutuskan hal-hal sensitif. Lihat saja," ucap Priyo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya