Jadi Ketum PKB, Muhaimin Tetap Dipertimbangkan Masuk Kabinet

Muhaimin sejauh ini enggan berandai-andai apakah lebih memilih jadi menteri atau Ketua Umum PKB karena belum ada tawaran dari Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 01 Sep 2014, 06:27 WIB
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Surabaya - Presiden terpilih Joko Widodo akan mempertimbangkan seluruh elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya di pemerintahan mendatang. Pertimbangan tersebut berlaku juga untuk Muhaimin Iskandar yang kembali terpilih lagi menjadi Ketua Umum PKB periode 2014-2019.

"Pasti (dipertimbangkan). Sangat banyak, sangat banyak (yang layak jadi menteri)," kata Jokowi usai menghadiri Muktamar PKB di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8/2014) malam.

Muhaimin yang sat itu mendampingi dan berdiri di samping Jokowi hanya ersenyum mendengar jawaban Jokowi. Terkait keinginannya agar menteri yang harus melepas jabatannya di partai politik, Jokowi mengaku akan membicarakannya.

"Nanti pertengahan September kita bicara," ujar Jokowi.

Muhaimin sendiri, sejauh ini enggan berandai-andai apakah lebih memilih jadi menteri atau Ketua Umum PKB. Sebab, belum ada tawaran langsung yang datang dari Gubernur DKI Jakarta yang akan mengakhiri jabatannya itu.

"Saya belum pernah ditawari oleh Pak Jokowi," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin singkat.

PKB sejauh ini memang tak dilibatkan langsung di Rumah Transisi. Kader PKB tidak ditempatkan sebagai ketua, deputi, ataupun tim penasihat.

Sementara terkait rekomendasi yang diserahkan PKB dalam Green Book, Jokowi menanggapi positif dan tidak merasa akan menandingi rekomendasi yang selama ini diberikan oleh tim transisi. Justru menurutnya tim transisi akan mempertimbangkan berbagai masukan dalam buku itu sebagai pelengkap.

"Tim transisi itu kan mengolah masukan-masukan, pemikiran-pemikiran dari manapun, apalagi dari PKB, akan sangat diperhitungkan," kata Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya