Kenaikan Tarif Listrik dan Uang Sekolah Picu Inflasi Agustus

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Agustus 2014 mencapai 0,47 persen, atau yang terendah dalam delapan tahun terakhir.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Sep 2014, 11:53 WIB
Ilustrasi BPS (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Agustus 2014 mencapai 0,47 persen, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,93 persen. Inflasi Agustus 2014 merupakan bulan Agustus yang terendah dalam delapan tahun terakhir.

Menurut Kepala BPS Suryamin, harga berbagai komoditas pada Agustus 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikan dan memicu inflasi. Kenaikan harga tersebut ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,36 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,52 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar berkontribusi terhadap inflasi 0,73 persen; kelompok sandang 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; serta kelompok  pendidikan, rekreasi, dan olah raga 1,58 persen.

"Sementara kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan menunjukan penurunan indeks 0,12 persen," tutur Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/9/2014).

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Agustus 2014 antara lain: tarif listrik, ikan segar, uang sekolah SD, uang sekolah SMP, beras, daging ayam ras, tarif kontrak rumah, uang sekolah SMA, kangkung, ketimun, cabai merah, cabai rawit, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, uang sekolah TK, uang kuliah Akademi/PT, dan tarif angkutan udara.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bawang merah, tarif angkutan antar kota, tomat sayur, telur ayam ras, tomat buah, bawang putih, dan telepon seluler.

Dari 82 kota IHK, tercatat 66 kota kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,98 persen dengan IHK 121,24 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,02 persen dengan IHK 111,63.
 
"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate 1,02 persen dengan IHK 116,00 dan terendah terjadi di Samarinda 0,01 persen dengan IHK 115,17," ungkap dia. (Yas/Ndw)
 

Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya