Liputan6.com, Washington DC Konflik Ukraina-Rusia belum ada tanda-tanda mereda. Selama ini, serangan-serangan pemberontak Ukraina yang pro-Rusia dilakukan oleh orang-orang yang dilatih oleh Rusia. Diduga, keterlibatan militer Rusia akan semakin terang-terangan, sehingga menimbulkan kecemasan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri di Senat AS menyerukan Senin pada Senin ini perihal pasokan senjata untuk Ukraina untuk memerangi apa yang disebutnya "invasi langsung" negeri itu oleh Rusia.
Advertisement
"Kita harus menyediakan Ukraina senjata-senjata pertahanan yang akan menyebabkan hambatan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, sekiranya melanjutkan agresi," kata Robert Menendez dalam acara "State of the Union" di CNN, yang dilansir oleh The Times of India (01/09/2014).
"Ini bukan lagi pertanyaan tentang pemberontak separatis, ini adalah invasi langsung oleh Rusia. Kita harus memahaminya demikian," lanjutnya.
Komentarnya muncul selagi Putin meningkatkan pertaruhan dalam konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan ini setelah untuk pertama kalinya menyerukan pembahasan pendirian negara terpisah di wilayah Ukraina timur yang bergolak.
Kiev sudah memperingatkan bahwa negeri itu sedang di ambang "perang skala penuh" dengan Moskow, sesuatu yang dikhawatirkan Eropa karena risiko penyebaran konflik di benua itu.
Secara khusus, pemeritah Ukraina telah mengatakan bahwa gerak maju pemberontak dalam beberapa hari belakangan ini mencakup sejumlah besar pasukan biasa dari Rusia yang sekarang ini memusatkan kekuatan di kota-kota besar di seantero kawasan tersebut.
"Saya kira Uni Eropa, NATO, dan AS harus melihat bahwa secara dramatis hal ini berbeda dan kita harus memberikan kesempatan Ukraina untuk berperang mempertahankan dirinya," kata Menendez, seorang anggota Partai Demokrat.
Senator John McCain, seorang anggota Partai Republik telah sangat terang-terangan melontarkan kritik kepada Rusia, dengan disokong oleh Menendez, mengatakan dalam acara "Face the Nation" di stasiun CBS, bahwa Ukraina harus diberi "senjata-senjata yang mereka perlukan."
"Astaga, tidak mampukan kita membantu orang-orang ini untuk mempertahankan diri? Ini bukan sekedar pelanggaran wilayah, ini adalah invasi," kata McCain, yang juga anggota Komisi Hubungan Luar Negeri di Senat.
Para pemimpin Uni Eropa memberikan waktu satu minggu kepada Rusia untuk berganti haluan atau menghadapi rentetan sanksi baru. Washington mendukung hal ini.
Minggu lalu, Presiden Barack Obama menahan diri untuk tidak menyebut tindakan-tindakan Rusia belakangan ini sebagai "invasi". Presiden Obama akan menjadi tuan rumah kunjungan Presiden Petro Poroshenko di Gedung putih pada tanggal 18 September nanti. (Ein)