Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menghela nafas lega karena realisasi inflasi Agustus 2014 mampu berada di level rendah sebesar 0,47 persen. Pencapaian tersebut sesuai dengan ekspektasi pemerintah, termasuk defisit neraca perdagangan di Juni 2014 berubah menjadi surplus pada periode Juli ini.
"Alhamdulillah bagus inflasinya, juga neraca perdagangan yang surplus US$ 124 juta," ungkap Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Dengan pencapaian ini, kata dia, target inflasi yang dipatok di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 5,3 persen akan tercapai. Sementara neraca perdagangan yang membaik bakal mempersempit defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun ini.
"Pasti dapat (5,3 persen), karena kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan lainnya menyumbang kecil. Dan defisit transaksi berjalan diperkirakan bisa di bawah US$ 26 miliar, karena neraca perdagangan sudah surplus dan di Agustus biasanya perusahaan mulai ekspor, termasuk Newmont yang sudah menarik arbitrase-nya," jelasnya.
Sementara Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku, realisasi inflasi pada bulan kedelapan ini jauh lebih rendah dari periode sama tahun lalu, meskipun ada dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Pembatasan BBM bersubsidi sudah terekam sebenarnya di inflasi 0,47 persen ini. Sedangkan kenaikan tarif dasar listrik akan menyumbang ke inflasi September," sambungnya.
Kendati demikian, dia memprediksi inflasi sampai dengan akhir tahun berada pada kisaran di bawah 5,3 persen tanpa harga yang diatur pemerintah (administer price). Pasalnya secara year to date, inflasi saat ini sebesar 3,4 persen.
"Jika tanpa administer price, inflasi bisa di bawah 5,3 persen sesuai target tahun ini. Karena kalau kenaikan harga elpiji 12 kg, ada tambahan inflasi tapi cuma dikit paling 0,1 persen," tukas Bambang. (Fik/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Pembatasan BBM Subsidi Sumbang Inflasi Agustus
Target inflasi yang dipatok di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 5,3 persen akan tercapai.
diperbarui 01 Sep 2014, 15:57 WIBIlustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Biaya SPP di Sekolah Yuni Shara Cuma Rp3.500, Orangtua Bisa Bayar Pakai Buah-buahan tapi Dapat Fasilitas Lengkap
Kapolda Lampung Apresiasi Pemenang Pilkada yang Tak Rayakan Kemenangan
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 2 Desember 2024
Daop 9 Jember Sediakan Ribuan Tiket KA untuk Libur Nataru 2025, Cek di Sini!
Saat KH Mahrus Ali Lirboyo Pasang Badan karena NU Dituduh Ingin Bentuk Negara Islam Indonesia
Klaim Terbesar di Jawa Tengah, UMKU Bangun Gedung Kampus Ikonik Berbahan Kontainer Bekas
Menteri PPPA Temui Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Pastikan Haknya Tercukupi
Rektor Undip Soroti Daya Serap Perusahaan terhadap Alumni Sekolah Vokasi
Kolaborasi LDII dengan Imigrasi melalui Pembuatan Paspor Simpatik di Batam
4 Hal yang Dianjurkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani saat Berdoa, Apa Saja?
Hasil LaLiga Real Madrid vs Getafe: Lupakan Nestapa di Eropa, Los Blancos Pepet Barcelona
Reuni PA 212 Digelar di Monas Besok, Prabowo Bakal Hadir?