Anak yang Lahir dari Ibu Pendek Cenderung Kurang Gizi

Perbaikan gizi pada seribu hari pertama kehamilan atau 270 hari (9 bulan) dalam kandungan ditambah 2 tahun pertama pascalahir sangat penting

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Sep 2014, 16:14 WIB
"Ini pertama kalinya aku melihat bayi berukuran besar dalam 30 tahun berkarir sebagai dokter," kata direktur Rumah Sakit Chongji.

Liputan6.com, Jakarta Perbaikan gizi pada seribu hari pertama kehamilan atau 270 hari (9 bulan) dalam kandungan ditambah 2 tahun pertama pascalahir sangatlah penting. Pasalnya, jika anak lahir dari ibu yang mengalami gangguan gizi seperti pendek, maka ibu berisiko melahirkan bayi yang tumbuhnya tidak optimal.

Begitu disampaikan pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achadi saat seminar media dalam rangka Ulang Tahun PT Sarihusada ke 60 di Yogyakarta, ditulis Minggu (31/8/2014).

"Gangguan gizi seperti berat badan rendah (kurus) dan pendek pada masa janin dan usia dini memiki dampak kesehatan bagi bayi. Dalam jangka pendek, anak yang dilahirkan, perkembangan otaknya akan terganggu, pertumbuhannya pun demikian dan gangguan metabolisme, " kata Endang.

Selanjutnya, dalam jangka panjang, anak akan memiliki kemampuan kognitif dan pendidikan yang rendah, stunting (pendek) dan risiko penyakit seperti diabetes, obesitas,    penyakit jantung koroner dan stroke.

Maka itu menurut Endang, perlu bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri bukan hanya kesehatan janin tapi apakah gizinya sudah terpenuhi atau belum. "Lakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan agar tidak kurus dan pendek sehingga bayi biasa tumbuh optimal."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya