Liputan6.com, Jakarta - Pengamat ekonomi Aviliani menilai jika kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilakukan tahun ini, baik pada masa pemerintahan SBY maupun Jokowi, tidak akan berdampak pada kenaikan inflasi.
"Kalau harga BBM dinaikan, sampai akhir tahun inflasinya tidak akan naik. Inflasi akan tetap stabil, tidak akan melonjak," ujarnya dalam diskusi Ketimpangan Pendapatan di Indonesia Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).
Menurut dia, hal ini lantaran industri makan terutama skala besar, tidak akan menaikan harga secara tiba-tiba dan biasanya penentuan harga jual produk dilakukan pada awal tahun dalam rencana produksi tahunan.
"Perusahaan itu baru menentukan harga pada awal tahun. Jadi tidak tiap ada kenaikan kemudian dia langsung menaikan, ada perhitungannya. Kalau ada kenaikan inflasi paling baru tahun depan," katanya.
Avilani juga menyarankan, jika pemerintah tetap ingin menaikan harga BBM, maka akan lebih baik dilakukan secara langsung dan bukan bertahap. Pasalnya jika dilakukan secara bertahap maka dampak kenaikan inflasinya akan semakin besar.
"Misalnya hargnya naik bertahap Rp 1.000, akan terjadi kenaikan inflasi. Kemudian dinaikan lagi (harga BBM), maka inflasi naik lagi. Jadi lebih baik dinaikan sekaligus, langsung Rp 3 ribu misalnya," tandasnya. (Dny/Gdn)
Kenaikan Harga BBM Tahun Ini Tak akan Beri Dampak pada Inflasi
Industri makan terutama skala besar, tidak akan menaikan harga secara tiba-tiba karena kenaikan BBM.
diperbarui 01 Sep 2014, 19:03 WIBIlustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendahulukan Khusyuk saat Sholat Sendirian atau Sholat Berjamaah, Mana yang Lebih Utama?
Santri Digitalpreneur Hadir di Banyuwangi, Menparekraf Puji Potensi Ekonomi Kreatif Bumi Blambangan
RUU Kementerian Negara Disahkan, Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Lebih Gemuk?
5 Bintang Sepak Bola yang Punya Klub Sendiri: Bek Liverpool Segera Menyusul?
KPU Manado Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 342.542 Orang
Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani, Ancaman Serius?
Sesi Wawancara 20 Capim dan 20 Dewas KPK Hari Ini Selesai
Ada Tim 9 PDIP, Pendamping Tim Pemenangan Yang Menolak Pragmatisme Politik
Tertinggi, BUMI Produksi 37,7 Juta Ton Batu Bara di Semester 1 2024
Pesta Kembang Api Tutup PON Aceh-Sumut 2024, Menpora Soroti Sukses dan Kekurangan
Kompolnas Apresiasi Polri Tangkap Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman
Deklarasi Damai, Upaya Menangkal Gangguan Keamanan Pilkada Sulteng