Liputan6.com, New York - Sejumlah foto bugil artis seperti Jennifer Lawrence, Ariana Grande, Victoria Justice, Kate Upton, Kim Kardashian, Rihanna, dan Mary Kate Olsen beredar karena dicuri hacker.
Melalui situs 4chan, seorang hacker mengaku berhasil mencuri ratusan foto bugil selebritis ternama dunia yang tersimpan di layanan penyimpanan berbasis awan (cloud) milik Apple, yakni iCloud.
Kabar terkini menyebutkan bahwa James Nye, seorang jurnalis dari Daily Mail, telah menemukan pesan terbaru dari sang hacker pada threat situs 4chan. Pada pesannya itu sang hacker mengucapkan terimakasih pada sebagian masyarakat pengguna internet yang mendukung aksinya.
Sang hacker juga mengungkap fakta bahwa aksi pembobolan sistem keamanan komputasi yang berdampak pada pelanggaran hak privasi ini tidak dilakukan seorang diri, melainkan oleh kelompok. Disebutkan pula pencurian ratusan foto pribadi artis-artis ternama dunia ini membutuhkan waktu berbulan-bulan dan usaha yang tidak mudah.
"Teman-teman, saya hanya ingin memastikan kalian tahu bahwa pekerjaan ini tidak dilakukan sendiri. Ada beberapa orang lain yang mengerjakannya dan saya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini. Ini adalah hasil dari beberapa bulan kerja keras dan panjang oleh semua pihak yang terlibat. Kami menghargai dukungan Anda dan bertepuk tangan atas kebahagian Anda. Saya akan berpindah lokasi sembari terus mem-posting foto-foto," tulis sang hacker seperti yang dilansir laman Daily Mail, Selasa (2/9/2014).
FBI turun tangan
Besarnya sorotan media atas kasus kejahatan cyber ini dilaporkan turut menarik perhatian pemerintah berwenang Amerika Serikat. Biro intelijen FBI bahkan sudah turun tangan melakukan penyelidikan dan memastikan Apple untuk menambal celah keamanan pada layanan penyimpanan berbasis komputasi awannya itu.
Selanjutnya>>>
Advertisement
Selanjutnya
Sebelumnya laporan yang dilansir laman Mashable menunjukkan jika sebenarnya sistem keamanan komputasi pada iCloud sudah mencukupi. Dalam situs resmi Apple dijabarkan rangkaian sistem keamanan yang melindungi layanan iCloud.
Di sana disebutkan bahwa data yang disimpan pada iCloud melalui dua kali proses enkripsi, pertama di bagian server dan ketika dikirimkan dari perangkat pengguna. Ini artinya, secara teknis data pada server iCloud dan saat perjalanan pengiriman data tidak harusnya bisa dicuri.
Meski begitu, hacker memang selalu memiliki cara tersendiri untuk membobol sistem keamanan yang diadopsi sebuah layanan. Satu-satunya celah yang ada pada iCloud diyakini berada pada pihak pengguna sendiri.
Kemungkinan pertama, bisa jadi pengguna menggunakan username dan password yang mudah ditebak oleh hacker. Sementara kemungkinan kedua, celah keamanan terdapat pada perangkat yang digunakan, di mana malware yang bersarang bertugas untuk menyedot beragam jenis informasi pribadi, termasuk username dan password.
Advertisement