Liputan6.com, Sorong - Warga Sorong, Papua Barat hingga saat ini terus dihadapkan pada kondisi minimnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi khususnya jenis solar. Kondisi ini membuat mereka harus antre BBM selama berhari-hari.
Seperti dari pantauan Liputan6.com di salah satu SPBU di Jalan Ahmad Yani, Sorong Pusat, terdapat antrean kendaraan yang mengular keluar SPBU hingga hampir 1 kilometer (km).
John (47) salah satu warga sorong mengaku sudah antre BBM selama dua hari. John berharap pemda setempat lebih memperhatikan persoalan BBM subsidi ini.
"Ngantre sudah dua hari, kelangkaan BBM khususnya solar. Katanya habis, jadi supaya pemda dapat mendistribusikan minyak solar," ujar dia di Sorong, Papua Barat, Selasa (2/9/2014).
Sorong dikatakan John kini hanya memiliki empat SPBU. Dari empat SPBU tersebut saat ini satu sudah tidak lagi menjual solar mengingat minimnya pasokan.
John mengomentari terkait pembatasan pemerintah konsumsi BBM bersubsidi agar sampai akhir tahun bisa tidak melebihi 46 juta Kilo Liter (KL), John menilai hal itu tidak adil.
"Daripada begini mending dinaikkan itu lebih merata, lebih adil," tegas dia.
Bahkan dengan semakin terbatasnya pasokan solar di Sorong yang membuat masyarakat antre BBM, saat ini penjulan eceran di harga lebih dari normal yang satu liter mencapai Rp 10 ribu. (Yas/Nrm)
Advertisement
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!