Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa bertemu presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Senin 1 September malam. Hatta dan Jokowi adalah rival dalam Pilpres 2014 yang digelar 9 Juli.
Ketua DPP Partai Hanura Sarifuddin Sudding menilai, pertemuan antara Jokowi dan Hatta adalah sebuah komunikasi politik yang bagus. Bahkan, pertemuan tersebut merupakan tanda rekonsiliasi politik.
"Bagus, tanda rekonsiliasi, untuk membangun kebersamaan membangun komunikasi politik yang lebih cair," kata Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).
Selain itu Ketua Fraksi Hanura di DPR itu berharap, PAN bisa bergabung dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Sehingga ia menambahkan, program-program dan kebijakan yang dilaksanakan Jokowi untuk kesejahteraan rakyat dapat terwujud dengan baik.
"Kita berharap seperti itu, tidak hanya PAN, tapi semua partai koalisi mengawal Jokowi-JK," tandas Sudding.
Advertisement
Sementara itu, menurut Juru Bicara Koalisi Merah Putih (KMP) Tantowi Yahya, pertemuan tersebut sebatas silaturahmi sesama tokoh politik.
"Tadi dalam pertemuan dengan Pak SBY, kebetulan Pak Hatta hadir, beliau menyampaikan tidak ada pembicaraan khusus terkait pertemuan semalam. Jadi pertemuan di rumah Surya Paloh yang ada Jokowinya itu sebatas silaturahmi," kata Tantowi di Gedung DPR.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar tersebut menjelaskan, secara komunikasi politik, Hatta fleksibel namun tegas dalam sikap politik. Dan Hatta, lanjut Tantowi, sudah menyatakan bahwa PAN akan tetap berada di KMP, yang merupakan kelompok parpol pengusung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014. (Yus)