Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono menyampaikan semua kader akan solid menggelar Munas pada Januari 2015. Pendiri Golkar Suhardiman pun geram dengan ucapan Agung tersebut. Padahal Menko kesra itu sebelumnya mendukung langkah Suhardiman menggelar Munas Oktober 2014.
"Saya sebagai senior adalah sangat tidak setuju pada pendapat Agung Laksono. Sebagai pemimpin dia mencla-mencle. Saya kecewa pada dia. Padahal Agung sebelumnya bersama kami dukung 2014 untuk Munas," kata Suhardiman di Kantor Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Tak hanya Suhardiman, Ketua Pusat Koordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar (EO-TKG) Zainal Bintang juga mempertanyakan sikap Agung yang dinilai berubah drastis.
"Ketika dia dukung 2014 heboh karena diancam mau dicopot. Silakan dicek. Saya nggak dengar ada deal-deal. Logika sederhana, apakah itu hasil perundingan? Biasanya dia telepon tapi belakangan nggak pernah," ungkap Zainal.
Selain itu, Zainal menambahkan, Agung juga tidak resmi sebagai calon Ketua Umum Golkar mendatang. Ada 2 alasannya. Pertama, belum ada Panitia Munas IX yang melakukan seleksi padanya untuk melihat apakah 30 persen suara Golkar mendukung Agung atau tidak.
"Kedua, mendorong Munas 2015, itu kan melanggar AD/ART," tutur Zainal.
Advertisement
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono 'dilengserkan' dari jabatannya oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Agung dicopot dari kepengurusan DPP lantaran punya pendapat berbeda dengan internal partai beringin tersebut dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR Zainal Bintang mengakui, Agung dicopot lantaran tidak setuju Partai Golkar berkoalisi dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tak cuma karena masalah koalisi, menurut Zainal, partainya juga menilai Agung menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat menjadi Oktober tahun ini. "Kedua, menggagas Munas tahun ini pada Oktober," kata Zainal. (Sun)