Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan tarif listrik yang dilakukan pemerintah pada tahun ini telah memberikan dampak positif terhadap pendapatan PT PLN (Persero). Membaiknya kinerja keuangan PLN membuat BUMN kelistrikan itu lebih mudah berutang dari bank asing.
"Investor selalu menafsirkan kalau pendapatan persentase semakin besar, maka kredibilitas PLN meningkat. Kami mendapat kemudahan mendapat pinjaman untuk proyek," tutur Direktur Utama PLN Nur Pamudji usai menghadari Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Advertisement
Dengan begitu, PLN bisa meningkatkan investasi dalam membangun proyek kelistrikan. Nur Pamudji menyebutkan, saat ini PLN sudah mendapat jaminan pinjaman langsung dari bank luar negeri, seperti Bank for International Coorporation (JBIC).
"Makanya Anda amati PLN bisa mendapat pinjaman langsung dari bank luar negeri. Dulu dari Firlandia, sekarang JBIC bersedia memberi pinjaman langsung ke PLN kalau PLN memiliki proyek," pungkasnya.
Pemerintah kembali menaikkan tarif tenaga listrik pada Senin, 1 September 2014. Kenaikan tarif listrik tersebut dikenakan untuk delapan golongan pelanggan PT PLN (Persero).
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), kenaikan tarif tersebut terjadi pada pelanggan industri, pemerintah dan rumah tangga.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman memperkirakan kenaikan tarif listrik tersebut bisa menghemat anggaran subsidi sekitar Rp 17,36 triliun. (Pew/Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!