Liputan6.com, Jakarta - Mulutmu harimaumu. Pepatah ini tampaknya perlu dijadikan pegangan saat bersosialisasi di media sosial. Pepatah ini mengajarkan bahwa segala perkataan yang kita ucap --jika tidak dipikirkan-- dapat merugikan diri sendiri. Seperti kasus Florence Sihombing.
Dengan kata lain, salah berucap bisa mengakibatkan kerusuhan massal dan berdampak buruk pada diri sendiri. Inilah yang dialami sejumlah pengguna media sosial di Indonesia. Orang-orang ini di-bully di Twitter lantaran status yang diucapkan di akun media sosial mereka.
Siapa saja mereka?
Florence Sihombing
1. Florence Sihombing - Umpatan di Path berujung bui
"Jogja miskin, tolol dan tak berbudaya. Teman-teman jakarta-bandung jangan mau tinggal di jogja," tulisnya di Path untuk menumpahkan kekesalannya terakit pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta.
Karena ulahnya memasang status yang bernada menghina tersebut. Ia pun dilaporkan oleh LSM Jatisura (Jangan Khianati Suara Rakyat). Ucapannya itu menyulut kemarahan warga Yogyakarta. Meme-meme pun bermunculan. Mahasiswi jurusan hukum UGM ini terancam dipenjara karena menulis status seperti itu di media sosial.
Florence sempat ditahan 2 hari oleh aparat kepolisian. Namun kemudian dibebaskan karena UGM meminta penangguhan penahanan. Florence juga disidang oleh Komite Etik Fakultas Hukum UGM. Ia mengaku sangat menyesal dan meminta masyarakat dapat memaafkannya. UGM juga berharap pelapor Florence Sihombing, yaitu LSM Jatisura, mencabut laporan ke Polda DIY.
Advertisement
Dinda
2. Dinda - Mengecam ibu hamil
Seorang perempuan bernama Dinda, melalui akun Path-nya menumpahkan kekesalannya tentang seorang ibu hamil yang menginginkan bangku prioritas saat di KRL. Ungkapan kesal Dinda di Path lalu menyebar di jejaring sosial.
Kesal dengan ulah Dinda, para netter mem-bully Dinda di media sosial dan forom-forum dunia maya. Mereka meramaikan linimasa dengan membuat gambar meme dengan kalimat-kalimat yang humor. Mulai dari sindiran yang menyediakan kursi khusus untuk Dinda, gerbong perempuan yang tidak boleh dinaiki Dinda, sampai lagu Dinda-nya Katon Bagaskara yang dikaitkan dengan Dinda sang pengecam ibu hamil.
Namun Dinda akhirnya meminta maaf terkait ucapan di statusnya itu.
Tifatul Sembiring
3. Tifatul Sembiring - Di-bully karena salah follow akun porno
Tifatul Sembiring adalah salah satu menteri yang cukup kontroversial selama menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Tweet-tweet yang ia posting terkadang menuai kontroversi di Twitter.
Tifatul pernah di-bully di Twitter lantaran ia tanpa sengaja mem-follow sebuah akun porno. Sadar kalau dirinya mem-follow sebuah akun negatif, politisi PKS ini langsung men-unfollow akun tersebut.
Tifatul kemudian membuat klarifikasi di akun Twitter pribadinya. "Ada yg adukan akun twitter porno, kepencet kolom tak sengaja," tulis Tifatul meluruskan masalah tersebut di akun @tifsembiring.
Advertisement
Farhat Abbas
4. Farhat Abbas - Memaki Wakil Gubernur DKI, Ahok
Pengacara Farhat Abbas dikenal sering membuat kontroversi karena kicauan-kicauan yang ia pasang di media sosial miliknya. Salah satunya soal statusnya menilai Wakil Gubernur DKI, Ahok.
Farhat memposting status di Twitter yang bernada melecehkan. "Udah dijadiin Wagub tetap aja Ahok ngotot tinggal di rumah pribadi tak mau lepas dari lingkungan Cina, bagaimana mau merakyat tobatlah," tulis Farhat di Twitter.
Akibat statusnya ini, ia pun dibully di Twitter. Belum lagi setelah itu ia juga berulah dengan keluarga Ahmad Dhani yang sedang dilanda bencana.
"Hukuman yg adil buat dhani adalah mengawini semua janda korban tewas mobil terbang doel! Ini masalah nyawa & masa depan anak2 mereka!," celoteh Farhat. Ia dituding mau mendapatkan popularitas secara instan.
Ahmad Dhani
5. Ahmad Dhani - Pajang status potong kemaluan
Artis kontroversial Ahmad Dhani sempat membuat heboh dunia maya. Kicauan Dhani di Twitter menuai bully. Pasalnya ia memposting status: "Saya akan potong kemaluan saya kalau Jokowi bisa menang dari Prabowo Subianto!! Itu sumpah saya!!".
Pasca pengumuman hasil pemilihan umum presiden, Dhani kemudian membantah jika status di media sosial tersebut bukan dia yang membuat.
Advertisement