Ketua DPD: Jokowi Gemar Blusukan Jangan Jual Pesawat Presiden

Irman mengatakan, usul untuk menjual pesawat kepresidenan itu kurang tepat. Ada sejumlah hal penting yang menjadi fokus utama dari Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Sep 2014, 12:27 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya berita tentang penjualan pesawat kepresidenan membuat Ketua DPD Irman Gusman angkat bicara. Ia menolak usulan agar pesawat kepresidenan dijual. Menurut Irman, kegemaran Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi untuk blusukan sulit terealisasi bila tak ada pesawat tersebut.

"Kan Pak Jokowi nanti butuh itu (pesawat kepresidenan) untuk menjangkau pulau-pulau di luar kota. Itu kan lebih efektif daripada menjual dan nanti menggunakan pesawat komersil," kata dia saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (3/9/2014).

"Sebab kalau nggak pakai pesawat kepresidenan, bakal susah. Apalagi presidennya suka blusukan ke daerah-daerah, nanti naik apa? Kalau blusukannya di Jakarta bisa pakai Kijang, tapi kalau ke Kalimantan masak pakai mobil," tambah Irman.

Dia mengatakan, usulan penjualan pesawat kepresidenan kurang tepat. Ada sejumlah hal penting yang menjadi fokus utama Jokowi. Salah satunya masalah APBN.

"Menurut saya lebih baik kita konsentrasi pada bagaimana pembenahan APBN kita," ungkap dia.

Mantan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu menambahkan, daripada memusingkan pesawat kepresidenan lebih baik mengurus struktur kabinet di pemerintahan mendatang.

Penolakan juga dilontarkan Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Fauzi Ichsan. Dia secara tegas menyatakan tidak sepakat dengan usulan yang dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi DPIP, Maruarar Sirait.

Menurut Fauzi, jika penjualan pesawat kepresidenan tersebut untuk mengurangi beban anggaran atau menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka Fauzi menganggap hal tersebut kurang efektif.

Sebelumnya, Maruarar Sirait mengatakan akan meminta Jokowi menjual pesawat kepresidenan setelah resmi menjabat sebagai presiden. "Ke depan saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisiensi anggaran," ujar dia.

Maruarar menjelaskan, langkah efisiensi ini memang harus dicontohkan oleh seorang pemimpin. Dengan begitu diharapkan pejabat dibawahnya juga akan ikut mencontoh langkah efisiensi tersebut, seperti tidak menggunakan penerbangan kelas utama saat melakukan perjalanan dinas. (Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya