Ahok: Saya Tidak Mau Kartu Sewa Rusun Kayak Kamar Hotel

Jika hanya ada nomor unit rusun, kata Ahok, kartu tersebut lebih mudah dipindah tangan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 04 Sep 2014, 15:32 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kartu pembayaran sewa rusun melalui sistem virtual account hari ini mulai dibagikan ke sejumlah penghuni rusun. Namun ternyata, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok geram lantaran kartu tersebut tidak multifungsi sebagai kartu ATM, melainkan hanya kartu biasa.

Ahok kecewa karena kartu itu hanya bertuliskan nomor cluster dan unit rusun, layaknya kartu atau kunci kamar hotel. Padahal ia menginginkan setiap kartu tercantum data pribadi penghuni yang disertai foto.

"Saya ingin kartu itu sebutkan nama. Mereka (Bank DKI) salah paham kartu itu hanya sebutkan unit. Saya tidak mau kayak kamar hotel," ujar Ahok usai peresmian kartu pembayaran sewa rusun di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (4/9/2014).

Jika hanya ada nomor unit rusun, kata Ahok, kartu tersebut lebih mudah dipindah tangan. Bahkan, diperjualbelikan seperti menyewakan kamar hotel. Hal inilah yang tidak diinginkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Seharusnya, lanjut Ahok, saat dirinya meninjau langsung ke lapangan, para penghuni yang memegang kartu pembayaran sewa rusun, sudah tercantum data pribadi atau fotonya dalam kartu tersebut.

"Kalau seperti ini kan saya nggak tahu. Ini bisa dituker atau dijual," pungkas Ahok. (Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya