Liputan6.com, Jakarta - Fraksi dari partai pengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, PDI-Perjuangan, mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Angka ini lebih tinggi dari RAPBN yang disusun oleh pemerintah saat ini yang sebesar 5,6 persen.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan bahwa pasti ada alasan bagi pemerintahan mendatang untuk menetapkan angka tersebut.
"Harusnya kalo dari fraksinya menyatakan 5,8 persen, ada tambahan dari sisi tax ratio. Saya yakin pemerintahan Pak Jokowi-JK sudah tahu dan sudah punya cara untuk memberi tambahan sebesar kurang lebih Rp 9 triliun rupiah (target penerimaan pajak). Dan kami harus percaya itu," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Dia menjelaskan, meski harus belajar dari pengalaman yang sudah ada selama ini dimana target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mudah untuk dicapai, namun jika pemerintahan baru mempunyai cara jitu maka target tersebut bukan tidak mungkin bisa terlampaui.
"Jadi kalo 5,8 persen itu targetnya, pasti ada caranya. Target pajak ditambah Rp 9 triliun pasti ada caranya. Inflasinya sementara 4,4 persen berarti belum ada keputusan untuk menyelesaikan. Nah mungkin mereka punya cara untuk menyelesaikannya. Makanya kami dukung," jelasnya.
Menurut Chatib, bisa saja target pertumbuhan ekonomi 5,8 persen tersebut tercapai jika banyak investasi yang masuk ke Indonesia. Ini akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi pada saat pemerintahan Abdurahman Wahid. Namun dia enggan mengomentari lebih lanjut.
"Sementara saya belum tau caranya. Makannya saya nanti mau mendengar. Gini deh, kita berangkat dari pemikiran positif jangan berpikir negatif, baru mau mulai kok sudah dibilang nggak bisa. Pasti mereka kalo bisa 5,8 persen bisa dijaga, itu mereka bisa. Mereka tahu caranya," tandas dia. (Dny/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Menkeu Yakin Jokowi-JK Tahu Cara Genjot Pertumbuhan Ekonomi
PDI Perjuangan mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dalam RAPBN 2015.
diperbarui 04 Sep 2014, 17:32 WIBTim transisi akan bekerja untuk merancang masukan kebijakan strategis di bawah pemerintahan Jokowi-Jusuf Jalla, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Donald Trump: Saya Diselamatkan Tuhan untuk Membuat AS Jadi Lebih Hebat
Bolehkah Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis, Bagaimana Hukumnya?
Pidato Pertama Donald Trump sebagai Presiden AS: Era Emas Amerika Serikat Dimulai
Diperiksa Kejati, Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo Irit Bicara, Sempat Terjadi Aksi Dorong dengan Wartawan
Rumah Layak Huni untuk Rakyat Kecil, Mendagri: Ini Bukti Nyata Perhatian Presiden Prabowo
Sah, Donald Trump Jadi Presiden ke-47 AS
JD Vance Resmi Jadi Wakil Presiden AS
Sah, Ini Isi Lengkap Sumpah Pelantikan Donald Trump dan JD Vance Jadi Presiden dan Wakil Presiden AS
6 Pemain Sepak Bola dengan Gaji Lebih Besar dari Erling Haaland: Penghasilan Mereka Sangat Mengagumkan!
Pantau Gelandang Timnas Indonesia, Alex Pastoor dan Thom Haye Pamer Foto Bareng
Menuju 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran
Akulturasi Dua Budaya dalam Gerakan Tari Zapin Dara