Cara Jokowi Mencegah Menterinya Korupsi

Jokowi mengatakan, hal terpenting mengenai sosok menteri adalah rekam jejak dan integritas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 04 Sep 2014, 18:26 WIB
Jokowi (Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Jero Wacik, Menteri ESDM dalam kabinet pemerintahan Presiden SBY menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menilai terlibatnya menteri dalam kasus korupsi dikarenakan sistem yang ada saat ini masih memberi peluang bagi seorang pejabat untuk melakukan tindak korupsi.

"Untuk itu sistem diperbaiki. Ruang-ruang untuk berbuat menyimpang itu harus ditutup. Itu membangun sistem," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Menurut Jokowi, upaya menutup celah korupsi, telah ia lakukan selama 2 tahun menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Salah satunya dengan menerapkan sistem elektronik dalam setiap transaksi di pemerintahan.

 "Ya itu dengan E (elektronik), kita lakukan, kita mulai itu, e-budgeting, e-catalog, e-audit, pajak online. Itu kan terus mengurangi peluang untuk bermain-main. Plus law enforcement-nya harus benar," ucap Jokowi.

Selain sistem yang harus diperbaiki, menurut Jokowi, satu hal yang terpenting adalah rekam jejak dan integritas sosok calon menteri tersebut. Dalam memilih para pembantunya, Jokowi mengaku sangat memperhatikan kepribadian, integritas, dan rekam jejak sosok tersebut.

"Di depan, saya sampaikan bolak balik yang memilih menteri itu harus yang mempunyai karakter kuat, integritas yang bagus dan kemampuan manajerial yang kuat," ujar Jokowi

Sementara itu, siang tadi, situs www.kabinetrakyat.org ‎melaporkan hasil polling nama-nama kandidat calon menteri Jokowi-JK yang dihimpun dari masyarakat melalui akun media sosial Facebook ke Jokowi.

Dari hasil polling yang ‎dimulai sejak 27 Juli 2014 pukul 03.00 WIB hingga 4 September 2014 pukul 00.01 WIB, memilih 42 kandidat menteri yang layak mendampingi Jokowi-JK.‎ (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya