Siap-siap! Robot Bakal Lahap Karir Pekerja Restoran Cepat Saji

Tuntutan gaji yang lebih tinggi dari para pekerja membuat para pengusaha restoran berinisiatif menggunakan robot untuk mengganti perannya

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Sep 2014, 23:35 WIB
Bagaimana rasanya makan di sebuah restoran dengan diladeni oleh pelayan berupa robot?

Liputan6.com, New York - Penghasilan yang terbilang rendah membuat banyak pegawai restoran cepat saji turun ke jalan-jalan dan meminta bayaran yang lebih tinggi. Aksi protes yang digelar para pekerja membuat para pengusaha di Amerika Serikat (AS) jengah dan mulai bereksperimen dengan teknologi baru.

Mengutip laman CNN Money, Jumat (5/9/2014), penggunaan robot sebagai pegawai diharapkan dapat secara signifikan mengurangi pelayan restoran dalam beberapa tahun ke depan.

Para pengusaha di industri restoran memandang peningkatan gaji pegawai justru tidak akan berdampak positif bagi kedua belah pihak. Pasalnya, kebijakan menaikkan gaji pegawai dapat membuat banyak pekerja terancam kehilangan pekerjaan dan meningkatkan keinginan pengusaha untuk menggunakan teknologi dalam menjalankan bisnisnya.

"Dihadapkan dengan mandat gaji sebeasar US$ 15, para pengusaha restoran harus mengurangi biaya jasa. Artinya akan terjadi pengurangan penerimaan karyawan dan meningkatnya kebutuhan alternatif tenaga bahkan di dapur," seperti dilaporkan Employment Policies Institute tahun lalu.

Sementara para pengamat industri lain berpendapat, masih butuh waktu untuk mengenalkan teknologi baru berupa pegawai robot di mana manusia bisa berinteraksi dengannya. Hal itu mengingat interaksi dengan pelayan merupakan komponen terbesar dalam bisnis restoran.

Tapi tentu saja, kehadiran robot yang telah terpogram dapat memberikan peran lebih besar dalam melayani konsumen. Sejumlah perusahaan bahkan telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengurangi jumlah pekerja manusia di restorannya.

Tengok saja Panera Bread, perusahaan roti ini merupakan yang terbaru mengenalkan jasa pelayanan otomatis. Di seluruh lokasi tokonya, pemesanan dapat dilakukan secara mobile dari mana saja.

Sementara itu perusahaan Chili dan Applebee menempatkan sejumlah tablet di meja restorannya. Dengan begitu para pengunjung restoran dapat memesan dan membayar tanpa berinteraksi dengan pelayan salam sekali.

Selain itu, perusahaan teknologi seperti IBM juga diharapkan dapat menyediakan robot-robot yang dapat berinteraksi dengan para pengunjung restoran secara lebih canggih dari sebelumnya.

Para pekerja yang bertugas mengantarkan pesanan makanan juga diharapkan dapat digantikan dengan mobil-mobil otomatis yang dapat berkendara tanpa sopir. Beberapa tahun ke depan, para konsumen tampaknya akan mulai menerima layanan dari sejumlah robot.

Terbukti, perusahaan pengolahan makanan di Spanyol telah menggunakan robot untuk menginspeksi sejumlah bagian produksi. Menurut pakar industri pangan, Darren Tristano, teknologi digital akan membantu efisiensi rekrutmen tenaga kerja dan mengurangi pengeluaran pengusaha untuk bayaran tenaga kerja. (Sis/Nrm)

 


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya