Liputan6.com, Jakarta Veneer gigi membuat gigi yang 'berantakan' dapat terlihat lebih rapi hanya dengan satu atau dua kali kunjungan ke dokter gigi. Veneer sebenarnya merupakan tindakan laminasi atau memberi 'jaket' tipis atau materi kerang gigi berwarna. Biasa pula disebut sebagai “semen” pada permukaan depan gigi untuk memperbaiki tampilan kecantikan gigi. Ada beberapa jenis veneer gigi sesuai waktu pemasangannya dan indikasi gigi.
Berikut jenis-jenis veneer seperti dijelaskan drg. Tri Rahayu Oktaviani, FISID, MARS dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang kini menjabat sebagai pemilik sekaligus dokter gigi di Alita Dental Clinic;
Direct veneer
1. Direct Veneer
Jenis direct veneer adalah veneer yang dilakukan langsung saat itu juga oleh dokter gigi ketika memeriksakan kondisi gigi dan gusi dari seorang pasien. Setelah keluar dari ruangan, maka pasien langsung mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Pada jenis ini, kata wanita yang akrab dipanggil drg. Fivi, bahan yang bisa diaplikasikan dan kerap digunakan adalah bahan komposit.
"Komposit memiliki beberapa sifat di antaranya mudah meresap warna apabila terjadi kebocoran tepi. Jadi, kalau pasien memilih ini, tidak heran bila semakin bertambahnya waktu, veneernya akan bertambah kuning. Dan memiliki risiko facture lebih tinggi," kata drg. Fivi kepada Health Liputan6.com di Alita Dental Aesthetic Clinic, Jl. Kyai Maja No. 15 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ditulis Kamis (4/9/2014)
Veneer jenis ini, tambah dokter gigi yang tergabung di Persatuan Kedokteran Gigi Indonesia (PDGI) sejak 2007, biasanya dipilih oleh pasien yang membutuhkan tindakan lebih cepat untuk mengubah profil wajah dan senyumnya agar terlihat lebih menawan.
"Kalau pasien mau cepat, kita bisa lakukan direct veneer terlebih dulu," kata dia. "Sebenarnya, kita sebagai dokter menganjurkan tergantung dari indikasi pasien itu sendiri," kata drg. Fivi menekankan.
Advertisement
In-Direct Veneer
2. Indirect Veneer
Menurut wanita cantik yang gemar mempelajari aspek-aspek baru dari kedokteran gigi, pada jenis ini dokter gigi akan mereparasi gigi pasien, membentuk, mencetak, kemudian memasukannya ke laboratorium untuk dibuat veneer permanennya. Satu minggu kemudian, veneer yang sudah jadi dipasang dan direkatkan pada gigi pasien.
"Prosesnya tidak dalam waktu yang bersamaan seperti pada jenis sebelumnya," kata drg. Fivi yang senang melakukan perjalanan untuk mengagumi ciptaan Tuhan.
Bila pada jenis direct veneer digunakan bahan komposit, maka pada jenis ini material yang digunakan adalah bahan porselen, lebih kuat dan pemakaiaannya lebih lama.
Bagi pasien yang benar-benar ingin mengubah senyumnya (make over senyum), mengubah giginya dalam waktu dan jumlah gigi yang lebih banyak, maka drg. Fivi akan menganjurkan pasiennya untuk memilih jenis indirect veneer ini.
Perlu diketahui juga bahwa semua gigi tidak bisa diveneer. Biasanya dokter gigi akan menganjurkan gigi yang akan terlihat saat senyum saja. "Saya merekomendasikan 8 sampai 10 gigi atas, dan 8 sampai 10 gigi di bawah. Total ada 16 sampai 20 gigi," kata dia.
"Kecuali kalau pasien hanya ingin mengubah gigi depannya seperti gigi kelinci, kita lihat dulu kondisi gigi lainnya seperti apa," kata lulusan Implantology Fakultas Kedokter Gigi (FKG) Universitas Moestopo Beragama, Jakarta, menekankan.