SBY-Jokowi Sepakat Tidak Saling Menyalahkan dan Mengkritik

Mengenai komunikasi dengan tim transisi yang dibentuk Jokowi-JK, SBY berharap dilakukan sesuai yang telah diputuskan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 05 Sep 2014, 16:54 WIB
(ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah bersepakat dengan presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi untuk melakukan transisi pemerintahan dengan baik. Bahkan, kedua pihak sepakat tidak saling menyalahkan dan mengkritik rencana masing-masing ke depan.

"Dalam pertemuan saya dengan Pak Joko Widodo juga ada kesepakatan tidak perlulah tim beliau mengkritik kita juga tidak perlu menyalahkan rencana presiden masing-masing," ujar SBY saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut SBY, hal ini karena pemerintahannya maupun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) memiliki kewajiban sendiri. "Presiden terpilih hampir pasti akan melaksanakan program sesuai dengan yang disampaikan kampanye kemarin. Itu hukum etika politiknya," kata dia.

Jadi, lanjut SBY, masa transisi pemerintahan harus berlangsung tertib dan tidak boleh saling menyalahkan. Mengenai komunikasi dengan tim transisi yang dibentuk Jokowi-JK, SBY berharap dilakukan sesuai yang telah diputuskan. Yaitu melalui 3 koordinator kementerian yang ada.

"Dan supaya tertib, dari pihak Pak Jokowi, akan memberikan mandat pada siapa yang akan berkomunikasi dengan kita secara tertulis. Sebutkan si A, si B, si C, dan ditandatangani dengan beliau," jelas dia.

Tak hanya itu, SBY juga memastikan, pemerintahan Jokowi-JK akan melanjutkan apa yang menjadi program pemerintahannya. "Saya katakan hampir pasti presiden baru nanti akan menjaga dan melanjutkan apa yg telah berlanjut sekarang ini."

"Saya bilang ke Pak Jokowi, itu harapan dari negara sahabat. Ini juga penting karena baru sekali ini ada transisi kepemimpinan yang baik," pungkas SBY. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya