Liputan6.com, Jakarta Kegagalan Persija Jakarta menembus babak 8 besar Indonesia Super League (ISL) 2014, rupanya meninggalkan rasa kecewa yang mendalam bagi para suporter setia mereka, The Jakmania.
Usai partai tak menentukan antara Persija kontra Barito Putera, Jumat (5/9/2014) malam WIB, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), sekumpulan The Jakmania mencoba bertahan di stadion dan tetap menduduki tribun utara. Polisi yang berjaga dan akhirnya meluncurkan gas air mata untuk mengusir The Jakmania.
Keadaan tak kondusif itu pun berlanjut hingga keluar stadion, tepatnya di kawasan pintu III. Dua poilisi terkena lemparan batu tepat di kepala dan beberapa kendaraan milik kepolisian pun jadi korban amuk The Jakmania. Gas air mata tak hentinya ditembakkan polisi.
Sejak laga masih bergulir memang sudah tercium keadaan bakal tak menentu. Itu ketika spanduk-spanduk bernada protes kepada Ketua Umum Persija Ferry Paulus tak henti-hentinya terbentang di GBK. Nyanyian tak santun terus dikumandangkan pun terus dikumandangkan untuk petinggi Persija tersebut.
Kembang api, petasan hingga penonton yang mencoba masuk stadion mewarnai laga yang masih berjalan. Ferry pun nampak meninggalkan stadion dengan pengamanan pada menit 60-an. Hingga puncaknya terjadi bentrok antara polisi dan The Jakmania seusai pertandingan.
Energi & Tambang