Liputan6.com, Manchester - Fragmen papirus Yunani berusia 1.500 tahun, dengan tulisan yang berujuk pada peristiwa 'Last Supper' atau 'Perjamuan Terakhir' dan 'manna dari surga' baru-baru ini ditemukan. Diduga menjadi salah satu jimat Kristem tertua.
Fragmen tersebut diperkirakan dilipat dan dimasukkan dalam liontin, digunakan sebagai jimat pelindung. Demikian ujar Roberta Mazza, yang menemukannya saat memeriksa ribuan papirus yang disimpan di lemari besi perpustakaan John Rylands Research Institute di University of Manchester, Inggris.
"Ini adalah temuan penting dan sama sekali tak terduga," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience, Sabtu (6/9/2014). "Jimat pertama yang ditemukan yang merujuk pada Ekaristi -- Perjamuan Terakhir -- sebagai manna dari Perjanjian Lama." Fragmen tersebut diduga berasal dari sebuah kota di Mesir.
Teks dalam papirus itu berisi campuran ayat dari Mazmur 78: 23-24 dan Matius 26: 28-30.
"Hingga saat ini, umat Kristiani menggunakan ayat dalam Injil sebagai jimat pelindung. Namun, jimat yang kami temukan menandai awal tren penting dalam masyarakat Nasrani," kata Mazza.
Dia menambahkan, orang-orang di kala itu meyakini, ayat-ayat seperti itu memiliki kekuatan ajaib. Sesuai dengan gagasan tersebut, lipatan yang bisa dilihat pada fragmen menunjukkan, papirus tersebut dilipat hingga menjadi bentuk persegi panjang dengan ukuran 3 x 10,5 inchi. Bisa dimasukkan dalam kotak di rumah atau dikalungkan di leher seseorang.
Menariknya, jimat tersebut ditulis di bagian belakang tanda terima yang tampaknya untuk pembayaran pajak gandum. Teks yang nyaris tak bisa dibaca itu mengacu pada pengumpulan pajak dari desa di Tertembuthis yang terletak di Hermoupolis -- kota kuno yang kini menjadi el-Ashmunein di era Mesir modern.
"Teks tersebut mengungkapkan bahwa tanda terima dikeluarkan di desa Tertembuthis. Dari situ kita bisa menebak bahwa orang yang menggunakan kembali bagian belakangnya untuk menulis jimat berasal dari desa yang sama atau wilayah di dekatnya, meskipun kami tak bisa mengesampingkan hipotesis lain.
Analisis karbon dari fragmen menunjukkan, jimat tersebut berasal dari masa antara 574 hingga 660 Masehi. "Beberapa kata salah tulis atau susunannya salah," kata Mazza. "Menunjukkan bahwa penulisnya menuliskannya dari hati atau ingatan, alih-alih menyalinnya."
Penemuan yang dipresentasikan Mazza dalam konferensi internasional terkait papirus mengungkap bahwa, pemeluk Kristen saat itu mengadopsi praktik Mesir kuno menggunakan jimat semacam itu untuk mencegah bahaya.
"Praktik tersebut tak jauh dari kebiasaan saat ini -- mengenakan kalung salib atau gambaran Yesus, Bunda Maria, atau para santo sebagai perlindungan," kata Mazza. "
Temuan tersebut akan dijelaskan secara detail dalam jurnal Zeitschrift fur Papyrologie und Epigraphik. (Mvi)
Ditemukan, Jimat dari Fragmen Papirus Kuno 'Perjamuan Terakhir'
Fragmen tentang Perjamuan Terakhir diperkirakan dilipat dan dimasukkan dalam liontin, digunakan sebagai jimat pelindung.
diperbarui 06 Sep 2014, 11:54 WIBFragmen papirus tentang Perjanjian Terakhir (University of Manchester, John Rylands Research Institute)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
AHM Berharap Subsidi Motor Listrik Berlanjut di Tahun Depan
Dokter Zaidul Akbar Bagi Tips Sehat Bebas Penyakit Asam Urat, Makanan Apa yang Perlu Dihindari?
Real Madrid Siap Bantu Manchester United, Mau Tampung Pemain Bergaji Tinggi Minim Kontribusi
Apa itu e-SIM: Teknologi SIM Digital Masa Depan
Bantu Pertumbuhan Ekonomi, Kebijakan Logistik Perlu Optimalisasi
Intip, Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilgub Jawa Barat 2024
25 Resep Masakan Sehari-hari Terbaru yang Praktis dan Lezat
Zayn Malik Kirim Pesan Cinta untuk Liam Payne Saat Kembali Manggung: Love You, Bro...
Late Post Adalah: Panduan Lengkap Memahami dan Memanfaatkan Strategi Posting Terlambat
Laporan Percobaan Adalah: Panduan Lengkap Membuat Laporan Ilmiah yang Akurat
Apa itu EVA: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Lampu LED Adalah: Teknologi Pencahayaan Hemat Energi yang Revolusioner