Liputan6.com, Jakarta - Peneliti senior Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai munculnya rumor Tim Transisi gadungan yang menghubungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) via SMS atau pesan singkat elektronik, diyakini bisa menimbulkan berbagai pendapat spekulatif.
Karyono mengatakan, hal itu bisa menimbulkan prasangka buruk kepada Tim Transisi yang dibentuk Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Meskipun Jokowi dan Tim Transisi sudah mengklarifikasi bahwa yang mengirim SMS kepada Presiden SBY bukan dari Tim Transisi.
"Masalahnya, rumor itu sudah terungkap ke publik melalui seorang presiden, dan SBY sendiri juga tidak mengungkap secara lengkap dan terbuka apa isi SMS tersebut," kata Karyono kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
"Dengan demikian maka bisa menimbulkan kesan SBY hanya melempar isu yang menjadi bola liar," sambung dia.
Hal itu kata Karyono, menimbulkan banyak pertanyaan dari publik. Ia pun berandai jika dirinya menjadi Presiden SBY, ia tidak akan mengungkap SMS itu ke publik. Jika saja SBY melakukan itu, lebih elegan daripada melemparkan isu itu ke publik, sehingga persoalan itu clear.
"Saya lebih baik mengkonfirmasi langsung ke Jokowi, apakah benar ada Tim Transisi yang ditugaskan untuk menghubungi saya? Saya tidak tahu kenapa SBY lebih memilih melempar masalah itu ke publik, sehingga bisa menimbulkan kesan ada kepentingan politik di balik pelemparan isu tersebut," tandas Karyono.
Tim Transisi akhirnya mengetahui kemunculan Tim Transisi gadungan yang mengirim surat ke beberapa kementerian teknis. Tim Transisi pun meminta maaf terkait kemunculan Tim Transisi gadungan itu. Terlebih mereka sudah membawa nama Jokowi-JK untuk kepentingan mereka.
Sementara, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam sebelumnya juga mengedarkan surat imbauan kepada seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II untuk mengikuti aturan yang berlaku, jika ingin berkomunikasi dengan Tim Transisi yang dibentuk pasangan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK.
Surat edaran ini dikeluarkan lantaran pihaknya menduga terdapat menteri yang sudah menjalin komunikasi dengan pihak pemerintahan Jokowi-JK.
Seharusnya lanjut Dipo, komunikasi oleh pembantu presiden yang masih tergabung dalam menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dengan Tim Transisi Jokowi dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan. (Ans)
Ungkap SMS Tim Transisi Gadungan, SBY Dinilai Lempar Bola Liar
Karyono berandai jika dirinya menjadi Presiden SBY, tidak akan mengungkap SMS itu ke publik.
diperbarui 06 Sep 2014, 15:23 WIB(Liputan6.com\Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Akibat Luka Tembak
Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya
Nagita Slavina Boyong UMKM Sajikan Kuliner Internasional dari Poffertjes sampai Cokelat Dubai di Jajarans Festival
Apa Bahan Pembuatan Triangle: Panduan Lengkap Alat Musik Ritmis
Ada Rumor Pindah ke Fenerbache, Cristiano Ronaldo Isyaratkan Setia di Al Nassr
Profil Singkat Paslon Pilgub Maluku 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Ilmuwan Klaim Temukan Retakan di Alam Semesta
Dampak Buruk Polusi Udara, Kenali Gejala Bronkitis pada Anak
5 Golongan Manusia yang Rajin Puasa tapi Masuk Neraka, Apa Penyebabnya?
Timses Ridwan Kamil-Suswono Gelar Doa Bersama di Masa Tenang Pilkada Jakarta 2024
Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara
Badan Gizi Nasional Ungkap Pentingnya Program Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Mencegah Bencana Demografi pada 2045