4 Penyebab Kegagalan Persija di ISL 2014

Persija Jakarta mengubur mimpinya untuk mengangkat trofi Liga Super Indonesia (ISL) tahun kompetisi 2014.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 07 Sep 2014, 05:21 WIB
Persija Jakarta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta mengubur mimpinya untuk mengangkat trofi Liga Super Indonesia (ISL) tahun kompetisi 2014. Macan Kemayoran --sebutan Persija-- finis di posisi kelima pada babak pendahuluan ISL.

Pada Jumat (5/9/2014), Persija menang 3-1 atas Barito Putera di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kemenangan itu percuma saja, karena di pertandingan lain, Pelita Bandung Raya (PBR) mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 3-1.

Hasil tersebut membuat PBR berada di posisi keempat dengan raihan 35 poin. Sedangkan Macan Kemayoran di urutan kelima, mengemas 34 poin. 

Mimpi buruk bagi The Jakmania (sebutan suporter Persija). Mereka telah merindukan gelar ISL yang terakhir diraih 2001, tapi Persija sudah gagal di babak penyisihan grup.

Setidaknya ada empat penyebab utama kegagalan tim besutan Benny Dollo itu versi Liputan6.com. Berikut penjelasannya


Melepas Pacho ke Persebaya

Emmanuel "Pacho" Kenmogne (Fikar Abubakar)

Emmanuel 'Pacho' Kenmogne adalah bintang Persija pada musim lalu. Sayangnya, dia hengkang ke Persebaya Surabaya di awal musim kompetisi ISL 2014.

"Sebenarnya, Pacho sudah setuju bertahan bersama Persija. Tapi agennya telah menemui kata sepakat dengan Persebaya. Karena masalah itu, kami gagal mempertahankan Pacho," ucap manajer Persija, Asher Siregar.

Di Persebaya, Pacho mencetak 22 gol. Sebuah kerugian besar dialami Macan Kemayoran.


Kehilangan Bambang Pamungkas

Kapten tim Pelita Bandung Raya, Bambang Pamungkas (kanan), mencoba mengontrol bola saat berlaga kontra Persija Jakarta di Stadion GBK, (14/8/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Manajemen Persija dan Bambang Pamungkas sempat berseteru. Penyebabnya, gaji Bepe --sapaan Bambang Pamungkas-- belum dilunasi.

Kesal dengan itu, Bepe memutuskan untuk meninggalkan Macan Kemayoran. Eks striker Timnas Indonesia itu pun bergabung dengan Pelita Bandung Raya, klub yang menyingkirkan Persija di fase penyisihan grup.

Saat Persija bertemu PBR, Bepe merupakan pemain yang ditakuti oleh Mayan Kemayoran. Saat bertanding di Bandung dan Jakarta, total dia mencetak tiga gol. Bepe juga mencetak satu dari tiga gol kemenangan PBR saat mengalahkan Persita 3-1.


Datangkan Pemain Mubazir

Ivan Bosnjak (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Awal musim 2014, Persija menggebrak dengan mendatangkan penyerang yang pernah tampil di Piala Dunia 2006, Ivan Bosnjak. Selain itu, Macan Kemayoran juga mendatangkan Zelimir Terkes.

Dua penyerang itu digadang-gadang bakal menjadi pahlawan baru The Jakmania. Sayangnya, fakta mengatakan hal yang berbeda. Keduanya malah tampil mengecewakan. 

Terkes hanya tampil sebanyak dua kali bersama Persija, dia didepak oleh manajemen Macan Kemayoran di pertengahan musim. Posisinya digantikan oleh Boakkay Eddy Foday. "Sejak awal lini depan kami memang kurang baik. Memang sekarang sudah membaik, tapi hal itu belum cukup membantu kami," kata asisten pelatih Persija, Hendri Susilo.


Tiga Hasil Imbang Beruntun

Pemain belakang Persib Bandung, Vladimir Vujovic (tengah), menahan laju serangan Edi Foday Boakay (Persija Jakarta) saat berlaga di Stadion GBK, (10/8/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada awal Agustus 2014, Persija merupakan tim yang paling berpeluang lolos ke babak delapan besar ketimbang PBR. Sayangnya, Macan Kemayoran kehilangan enam poin di empat laga terakhir.

Persija bermain imbang tiga kali, saat melawan Persib Bandung 0-0 (10/8/2014), PBR 1-1 (14/8/2014), Semen Padang 0-0 (21/8/2014). Kemenangan di laga terakhir melawan Barito Putera 3-1 tak cukup mengantarkan Persija ke babak delapan besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya