Proyek Jembatan Selat Sunda Ada di Tangan Jokowi

Kelanjutan kajian proyek Jembatan Selat Sunda sekarang ada di tangan pemerintahan Joko Widodo.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Sep 2014, 09:00 WIB
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan rencana mengkaji ulang proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) merupakan keputusan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Namun pihaknya mengusulkan agar pemerintah baru hanya menggarap pra studi kelayakan (feasibility studi/FS) JSS.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengungkapkan, pemerintahan saat ini menyerahkan proyek JSS kepada Presiden terpilih. Hal ini menyusul arahan agar JSS direstrukturisasi ulang.  

"Jadi terserah pemerintahan baru, jadi nanti FS lagi tapi lebih baik menurut saya FS-nya ditenderkan saja. Sedangkan pemerintah biayai Pra FS dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," papar Dedy kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (7/9/2014).

Lebih jauh kata Dedy, biaya FS yang ditaksir sebesar Rp 1,5 triliun lebih baik ditenderkan ke investor lokal maupun asing. Pasalnya saat itu mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo pernah mengusulkan agar FS didanai dari APBN.

"Kalau uang APBN nya ada silahkan, tapi menurut saya mending digunakan untuk membangun jalan dan pelabuhan serta infrastruktur dasar di Indonesia Timur," sambungnya.

Sementara pemerintah, tambah dia, bisa menggarap Pra FS JSS yang diperkirakan hanya membutuhkan dana miliaran rupiah. "Kita bikin Pra FS saja supaya murah. Kalau cuma Pra FS mah sanggup karena dananya sekira Rp 150 miliar-Rp 200 miliar. Wajar," jelas Dedy.  

Diakui Dedy, proyek JSS belum muncul dalam program visi misi Jokowi-Jusuf Kalla saat kampanye. Namun mega proyek jembatan Jawa-Sumatera ini masuk dalam 25 proyek prioritas yang akan diserahkan kepada Jokowi karena belum sanggup dituntaskan pemerintahan SBY.

"Di dalam program Jokowi-JK, JSS belum muncul pas kampanye. Mereka fokus menciptakan pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru, nah kalau lihatnya ke arah sana, JSS bisa jadi prioritas juga. Tapi lagi-lagi tergantung Presiden baru," terangnya.

Dedy menyebut, apabila proses pembangunan Jembatan Selat Sunda dapat dicicil mulai tahun depan, diperkirakan jembatan senilai Rp 200 triliun itu bisa rampung dalam waktu tujuh tahun. Apabila terealisasi, JSS akan menjadi jembatan terpanjang di dunia dengan panjang 29 km, mengalahkan Jembatan Kedua Penang sepanjang 23,5 KM. (Fik/Ahm)

 

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya