Liputan6.com, Purwakarta - Musim kemarau membuat warga Desa Batu Tumpang, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat mengalami krisis air bersih.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (7/9/2014), para warga terpaksa mandi dengan menggunakan air empang dari kubangan bebek. Mereka bahkan juga menggunakan air itu untuk mencuci beras.
Advertisement
Meski berada di antara Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, setiap kali musim kemarau datang, warga di Desa Batu Tumpang selalu kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sedangkan untuk minum, para warga membeli air dengan harga Rp 4.000 per jeriken.
Musim kemarau juga membuat warga di Desa Nglakap, Desa Milakan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Sumur yang mengering membuat mereka mengais air dari rembesan batu tebing. Air ditampung dalam cerukan khusus yang dibuat pada sisi tebing.
Air rembesan itu tentu saja tidak sebersih air sumur, tetapi mereka tetap menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Sedikitnya rembesan air membuat para warga mengambil air 2 atau 3 hari sekali. Mereka berharap pemerintah setempat dapat menyalurkan air bersih ke desa mereka.
Baca Juga:
Kekeringan, Petani di Grobogan Jual Bongkahan Tanah Sawah