Liputan6.com, Paris - Mendengar kata senjata, banyak orang yang langsung mengkaitkan dengan perang atau berbagai tindakan kriminal. Jangan salah, sejumlah senjata ternyata mengandung nilai seni dan sejarah yang dapat membuat harganya melambung sangat tinggi dan diperebutkan banyak orang.
Tak ada yang tahu apa nama pastinya, yang jelas senjata termahal di dunia merupakan pedang berlapis emas milik Napoleon Bonaparte, sang pimpinan politik dan militer ternama di Prancis. Pedang tersebut pernah dilelang dan berhasil terjual seharga US$ 6,5 juta atau Rp 76,22 miliar (estimasi kurs Rp 11.725 per dolar AS).
Selama lebih dari 200 tahun, pedang milik Napoleon dijaga anggota keluarganya secara turun temurun. Dianggap sebagai salah satu harta berharga milik negara. Pada 1978, pedang tersebut akhirnya dapat dimiliki pembeli asing.
Kabarnya, pada 2007, senjata bersejarah tersebut kembali dijual di sebuah rumah lelang di Prancis. Berapa harganya dan siapa pemilik pedang tersebut sekarang? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Denver Post, World Leaks, NBC, dan sejumlah sumber lain, Senin (8/9/2014):
Pedang bersejarah yang dijadikan hadiah pernikahan
Pedang bersejarah yang dijadikan hadiah pernikahan
Napoleon Bonaparte merupakan tokoh heroik yang pernah mendominasi Eropa pada era 1800-an. Tokoh tersebut merupakan pimpinan politik dan militer Prancis yang sangat terkenal saat Revolusi Prancis terjadi.
Dia dikenal sebagai salah satu pimpinan perang terhebat sepanjang masa dan juga dipandang sebagai tokoh pendidikan. Dalam setiap peperangannya di era tersebut, Napoleon selalu ditemani senjata andalannya, sebuah pedang berlapis emas.
Pedang tajam dengan ukiran cantik dibagian luarnya memiliki panjang sekitar 31 inci dengan lengkungan yang sangat lembut. Pedang tersebut menjadi karya yang sangat mahal karena dilapisi emas dan sarat akan nilai sejarah.
Sekali tebas, pedang tersebut dapat membuat musuh Bonaparte kehilangan kepalanya.
Advertisement
Siapa pemiliknya sekarang?
Siapa pemiliknya sekarang?
Usai menggunakan perang tersebut dalam aksi mendorong mundur pasukan Austria dari Italia, Napoleon Bonaparte memberikan senjata indah itu pada saudara lelakinya. Senjata tersebut diberikan sebagai hadiah pernikahan pada sang saudara.
Pedang ini dihiasi ukiran cantik dengan desain geometris emas yang meliputi gagang dan sebagian besar senjata tersebut. Setelah turun temurun diwariskan pada anggota keluarga, pedang tersebut akhirnya dapat dimiliki masyarakat umum.
Pada lelang 2007, seorang wanita berhasil mendapatkan pedang yang sebelumnya sempat terjual seharga US$ 6,5 juta atau Rp 76,22 miliar tersebut. Hingga kini, wanita tersebut tak mau mengungkap identitasnya ke muka publik.
Pedang cantik tersebut kabarnya dibeli untuk dijadikan hadiah pada suami tercintanya.
Aturan memiliki pedang bagi pembeli asing
Aturan memiliki pedang bagi pembeli asing
Pedang yang menemani Bonaparte dalam peperangan ini ternyata tak bisa dengan mudah jatuh ke tangan siapa saja meski telah berada di rumah lelang dan siap lego. Pedang yang sarat akan nilai sejarah itu memang bisa dimiliki siapa saja termasuk pembeli asing.
Tapi sang pembeli harus memiliki tempat tinggal tetap di Prancis. Selain itu, sang pemilik pedang harus menyimpan senjata mahal tersebut di Prancis selama lima hingga enam bulan sejak dia membelinya.
Maklum, sejak digunakan berperang pada 1800-an, perang tersebut terus disimpan anggota keluarganya secara turun temurun dan tak pernah berpindah tangan ke orang asing.
Pierre Osenat, sang pemilik rumah lelang mengatakan, pedang tersebut merupakan senjata yang sangat indah dan cantik, tapi juga karya seni super mematikan. (Sis/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement