Liputan6.com, Kiev - Satu per satu jasad korban tragedi Malaysia Airlines MH17 yang dirudal di wilayah Ukraina timur dimakamkan, namun hingga kini, siapa pihak yang tega menembak jatuh pesawat sipil sarat penumpang tersebut masih misterius.
Salah satu saksi mata saat kejadian, kepada Panorama BBC, mengaku melihat sejumlah orang Rusia mengoperasikan peluncur rudal BUK di area di mana MH17 jatuh.
Pengakuan itu memperkuat bukti yang ditemukan sebelumnya, yakni kerusakan di badan pesawat yang memberi petunjuk bahwa senjata fragmentasi -- seperti BUK --yang membuat kapal terbang itu jatuh.
Sebelumnya, pemberontak pro-Rusia membantah memiliki BUK. Sementara, Kremlin menuding bahwa misil tersebut datang dari jet tempur Ukraina.
Tiga saksi mata, semua warga sipil, secara terpisah mengaku melihat peluncur rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak, beberapa jam sebelum Boeing 777 itu jatuh menghujam tanah.
Salah satu saksi mata melihat, peluncur rudal berada di Snezhnoye, sekitar 10 mil atau 16 kilometer dari titik jatuhnya MH17 sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
"Kami melihatnya sedang diturunkan. Saat mesin BUK mulai bekerja, asapnya memenuhi seluruh tanah lapang," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (9/9/2014).
Para saksi mata juga mengatakan, awak peluncur rudal yang mereka lihat adalah tentara Rusia. "Disiplin mereka tinggi, tak seperti para pemberontak. Mereka juga tak mengenakan seragam kamuflase standar yang mirip satu sama lain, antara punya pemerintah (Ukraina) dan pemberontak," kata salah satu saksi yang tak disebut namanya.
"Aksen mereka juga asli Rusia. Mereka melafalkah huruf 'g' berbeda dengan kami."
Di timur Ukraina, kebanyakan orang berbicara bahasa Rusia, tapi awak BUK tidak berbicara bahasa itu dengan aksen lokal.
Keterangan saksi mata pertama dikonfirmasi saksi kedua, yang menambahkan bahwa seorang perwira di sebuah jip militer yang mengawal BUK berbicara dengan aksen Moskow.
Jika keterangan saksi benar, pihak Kremlin harus menjelaskan pada keluarga 298 penumpang dan kru yang tewas mengapa personel militer Rusia diduga terlihat di area sekitar lokasi, mengawal BUK, sesaat sebelum MH17 ditembak.
Sekali lagi, jika keterangan para saksi benar, awak BUK bisa jadi adlaah bagian dari 'tentara hantu' atau 'Ghost Army' -- ribuan tentara Rusia yang dilaporkan diam-diam menyusup ke Ukraina dan condong ke pihak pemberontak.
Kecelakaan MH17 drama geopolitik yang menandai krisis terbesar Rusia lawan Barat, sejak jatuhnya komunisme pada awal 1990-an.
Sementara itu, tim ahli dari Belanda akan mempublikasikan laporan pertama tentang apa gerangan yang menyebabkan MH17 celaka di hari nahasnya pada 17 Juli 2014. Dewan Keselamatan Belanda memimpin penyelidikan internasional tersebut.
Malaysia Airlines MH17 terbang dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia saat celaka di lokasi antara Krasni Luch di wilayah Luhansk dan Shakhtarsk di wilayah Donetsk.
Kotak hitam pesawat telah dikirim ke Farnborough, Inggris untuk diselidiki oleh Air Accidents Investigation Branch. Para ahli dari Inggris, Jerman, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, Ukraina dan Rusia bekerja sama dalam kasus ini. (Tnt)
Pengakuan Saksi Mata Detik-detik Sebelum MH17 Dirudal
Saksi mata mengaku melihat sejumlah orang Rusia mengoperasikan peluncur rudal BUK di area di mana MH17 jatuh.
diperbarui 09 Sep 2014, 11:46 WIBIlustrasi MH17 terbakar (Liputan6.com/Sangaji)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pentingnya Keanekaragaman Hayati Hutan Indonesia, Ada Zat dari Pohon Bisa Sembuhkan Luka dan Jadi Bahan Produk Kecantikan
Prabowo Mau Jadikan Indonesia Masuk 7 Negara Maju Dunia, Sanggup?
250 Nama Ff Keren Spasi yang Unik dan Berkelas, Bisa Jadi Referensi
KPU Jakarta: Yang Diberhentikan Hanya Ketua KPPS di Jaktim
Pinta AHY di Rapimnas Kadin Indonesia: Bantu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bank Mandiri Tuntaskan Mandiri Sahabatku 2024, Sukses Lahirkan Ribuan Pengusaha Baru
Kepengurusan Kadin 2024-2029 Diumumkan, Sosok Ini Fokus Bidangi Kendaraan Listrik
Usulan Pengembalian Polri di Bawah TNI-Kemendagri Dianggap Cederai Prinsip Demokrasi
Volodymyr Zelenskyy: Perang Bisa Berakhir Jika Ukraina di Bawah NATO
Datang ke GJAW 2024, Menko Airlangga Hartarto Ngetes Mobil Listrik Aletra L8 EV
Orang Tua Harus Tahu, Ini 6 Cara Menghadapi Sikap Anak yang Beranjak Remaja
Peringatan Apindo Jika UMP 2025 Naik 6,5%: Waspada PHK Massal!