Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Ada 4 pokok bahasan dalam pertemuan yang berlangsung selama 1 jam itu.
"Pertama, rangkaian KTT yang dijadwalkan dihadiri Jokowi sebagai presiden terpilih," kata Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Andi mengatakan, ada beberapa agenda internasional yang sudah terjadwal bakal dilakoni Jokowi. Di antaranya KTT Asean, KTT APEC, dan KTT G 20.
"Kedua, membahas diplomasi maritim yang jadi salah satu ide baru dari Pak Jokowi untuk menjadi salah satu landasan politik luar negeri. Ketiga, diplomasi ekonomi. Keinginan Pak Jokowi untuk tingkatkan peran dubes dan diplomat untuk bantu ekonomi dan perdagangan Indonesia," tutur Andi.
"Jadi, dubes dan diplomat itu sebagai sales person Indonesia di luar negeri," imbuh dia.
Bahasan terakhir antara Tim Transisi dan Menlu, yakni janji Jokowi untuk memberikan perlindungan bagi WNI di luar negeri. Pada pertemuan ini, Tim Transisi sudah diberi masukan program-program apa saja yang dilakukan Kemenlu untuk melindungi warganya di negeri asing.
"Terutama untuk melindungi TKI kita di Malaysia dan Arab," tutur dia.
Andi juga menyampaikan bahwa Menlu Marty Natalegawa akan memberikan laporan-laporan terbaru mengenai posisi Indonesia dan sejumlah isu penting internasional. Laporan itu akan diserahkan saat Jokowi dilantik.
"Mulai hubungan Rusia-Ukraina, teroris ISIS, dan lain-lain," papar Andi.
Menlu Marty mengatakan, ini merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan dengan Menkopolhukam dan Mensesneg. Atas masukan yang diberikan Tim Transisi, Marty berjanji melakukan yang terbaik.
"Di samping masalah program kami info Tim Transisi beberapa portofolio dan masalah yang ditekuni Kemenlu. Dari Kemenlu siap menerima prioritas yang disiapkan presiden terpilih misal masalah kelautan, diplomasi ekonomi," tandas Marty. (Yus)
4 Pokok Bahasan Tim Transisi Jokowi-JK dan Menlu Marty
Tim Transisi melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
diperbarui 09 Sep 2014, 11:55 WIBUsai pertemuan selama dua jam, keduanya mengaku hanya menyinggung soal APBN Perubahan 2014 dan RAPBN 2015, Jakarta, (28/8/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Geliatkan Bisnis UMKM di Kawasan TOD, ADCP Gandeng OK OCE
Utamakan Kebutuhan Anak, Ini 5 Ciri-Ciri Co-Parenting yang Sukses
Alasan Belum Siap, Jokowi Minta Tak Terus Dikejar Soal Pindah ke IKN
Studi: Setiap 3 Detik, 1 Orang Idap Alzheimer
5 Hal yang Harus Dilakukan Agar Hubungan dengan Pasangan Tetap Sehat, Salah Satunya Beri Dukungan
VIDEO: Intip Spesifikasi Oppo Reno 12 5G, Smartphone Stylish yang Tahan Banting
Politik Bansos, Gubernur Kalteng dan Sejumlah Pejabat Dilaporkan ke Bawaslu
Apple bakal Perkenalkan Modem 5G internal Bersama iPhone SE 4, Kapan?
Meghan Markle Sengaja Menunda Perilisan Memoar karena 1 Alasan Krusial
Geger Uang Rp 10 Ribu Emisi 2005 Tak Berlaku Lagi, Simak Faktanya
10.811 Peserta Ramaikan Pawai Budaya Menyambut Festival Iraw Tengkayu XIII
Top 3 Berita Bola: Persentase Kemenangan Buktikan Ten Hag Pelatih Kedua Terbaik Manchester United Sejak Sir Alex Ferguson