Caleg PDIP Adian Napitupulu Akhirnya Berdamai dengan Paspampres

Adian mengapresiasi pihak Paspampres dan Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi dengan permintaan maaf tersebut.

oleh Rochmanuddin diperbarui 09 Sep 2014, 19:07 WIB
Adian Napitupulu

Liputan6.com, Jakarta - Caleg PDI Perjuangan terpilih Adian Napitupulu akhirnya berdamai dengan anggota Paspampres. Hal ini menyusul insiden pengusiran Adian oleh Paspampres pada acara peluncuran lagu terbaru band Slank di RRI, Jakarta Senin 8 September kemarin. Adian diusir lantaran mengenakan jaket kulit hitam.

Pertemuan damai tersebut dilakukan dalam acara Indonesia Wow di bekas kantor kampanye PDIP di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat. Pihak Paspampres diwakilkan oleh Assintel Paspampres Kolonel Infanteri Edmil Nurjamil dan Adian sendiri.
 
"Saya kaget sekaligus kagum atas pertemuan dengan Paspampres tadi, bagi Saya persoalannya bukan maaf-memaafkan, tapi lebih dari itu. Saya melihat ada paradigma baru yang luar biasa dalam tubuh Paspampres terkait hubungan negara dengan rakyat," ujar Adian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/9/2014).

Paradigma yang dimaksud, lanjut Adian, adalah seseorang tidak serta-merta menjadi benar karena instansinya, karena jabatannya, karena hartanya maupun karena keturunannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak menjadi bersalah karena wajah dan penampilannya.

"Salah benarnya seseorang dikarenakan perbuatannya. Ini paradigma luar biasa dan langka yang membuktikan bahwa negara ini masih punya harapan besar untuk lebih baik dimasa depan," lanjut aktivis '98 itu.

Adian mengapresiasi pihak Paspampres dan Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi dengan permintaan maaf tersebut. "Saya sangat mengapresiasi pertemuan tadi dan berharap Jokowi tetap dalam pengawalan yang baik namun tidak memutus komunikasi Jokowi dengan rakyat."

"Suatu ketika Jokowi mungkin tidak hanya bertemu dengan orang berjaket kulit, tetapi mungkin yang tidak menggunakan baju dan alas kaki karena kemiskinannya. Suatu ketika Jokowi akan bertemu dengan sekian rakyat yang tubuhnya tidak wangi parfum mahal, tetapi beraroma keringat," sambung aktivis Forkot itu.

Dengan siapapun Jokowi bertemu nantinya, kata Adian, berharap Paspampres mampu menjaga keamanan Jokowi dengan baik. Namun juga membiarkan Jokowi tetap dekat dengan rakyat. "Penjelasan Paspampres dapat saya terima dengan baik terkait keterbatasan jumlah sumber daya manusia, apalagi dalam situasi transisional seperti saat ini."

Pertemuan tersebut, imbuh Adian, mengubah pendapatnya yang selama ini beranggapan Paspampres adalah sosok yang menakutkan. "Pembicaraan yang hangat dan santai dengan gelak tawa tadi, membuat saya yakin bahwa insiden kemarin bukanlah kesengajaan."

"Saya percaya Indonesia membutuhkan banyak perwira seperti itu yang lembut dan bersahabat pada rakyat, tapi tegas terhadap musuh dan pengkhianat. Saya sangat berharap insiden tersebut tidak berulang di lain waktu kepada siapa pun," tandas Adian.

Dalam permintaan maaf tersebut, Adian terlihat berpenampilan seperti biasanya. Dia terlihat sederhana, mengenakan kaos oblong warna putih. Sementara Kolonel Edmil mengenakan safari abu-abu. Keduanya terlihat akrab, bersalaman dan berpelukan sebagai pelengkap permintaan maaf Paspampres atas kejadian Selasa kemarin. (Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya