Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orangtua siswa antre di depan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank DKI di Kantor Cabang Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Mesi sudah mengantre lama, ternyata uang yang tersedia telah habis. Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (10/9/2014) dini hari. Para orangtua siswa ini akhirnya antre lagi di bagian teller agar bisa mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan menggunakan buku tabungan.
Selain Muara Angke, mereka pun mendatangi Bank DKI cabang lain. Namun kedatangan mereka langsung ditolak petugas dengan alasan pencairan dana harus di kantor cabang bank penerbit buku.
Hal ini tentu membuat warga kecewa dengan pelayanan petugas Bank DKI, karena harus menunggu berjam-jam. Padalah mereka ingin segera mencairkan dana KJP yang digagas sebelumnya oleh Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Antrean para orangtua siswa juga terlihat di Kantor Cabang Bank DKI, di Jalan Matraman, Jakarta Timur, Selasa 9 September siang. Karena sebagian besar orangtua siswa tidak memiliki kartu ATM, sehingga harus mencairkan dana melalui buku tabungan.
Meski tidak ada masa jatuh tempo, para orangtua ingin segera dana KJP dapat dicairkan agar bisa digunakan untuk keperluan anak-anak mereka.
Dana KJP yang disediakan buat siswa yang orangtuanya tidak mampu berbeda setiap jenjangnya. Untuk pendidikan siswa SD mendapatkan Rp. 1,80 juta untuk 6 bulan, siswa SMP sebesar Rp 1, 2 juta, dan tingkat SMA sebesar Rp, 1,4 juta. (Ali)
Baca juga:
Advertisement
Batasi BBM Bersubsidi, Pengamat Usulkan Jokowi Pakai Kartu Pintar
Ahok Akan Bentuk UPT Pengganti Yayasan Beasiswa Jakarta
Ahok Naikkan Dana Kartu Jakarta Pintar Jadi Beasiswa Penuh 2015