Infeksi Virus Saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak Skizofrenia

Sebuah penelitian menyebutkan, infeksi virus saat hamil bisa berisiko lahirkan anak dengan skizofrenia.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Sep 2014, 17:00 WIB
Sebuah penelitian menyebutkan, infeksi virus saat hamil bisa berisiko lahirkan anak dengan skizofrenia.

Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan saat hamil, sepertinya memang sangat dibutuhkan. Sebab kesehatan ibu bukan hanya akan memengaruhi individu tapi juga anak yang akan dilahirkan. Apalagi sebuah penelitian menyebutkan, infeksi virus saat hamil bisa berisiko lahirkan anak dengan skizofrenia.

Seperti disampaikan Ketua Seksi Skizofrenia Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia yang juga Kepala Departemen Psikiatri di RS Cipto Mangunkusumo, dr. A. A. Ayu Agung Kusumawardhani, SpKJ (K) bahwa salah satu faktor risiko skizofrenia disebabkan oleh kurangnya ibu menjaga kesehatan diri saat hamil.

"Ya, memang penelitian di luar negeri menyebutkan bahwa infeksi virus saat hamil bisa menjadi faktor risiko anak menderita skizofrenia. Itulah sebabnya ibu hamil perlu dijaga kesehatannya karena seringkali anak skizo pas dites riwayatnya, ibunya mengaku pernah mengalami infeksi virus seperti demam dan sebagainya," kata Ayu saat ditanyai wartawan dalam rangkaian acara Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Lighting the Hope for Schizophrenia di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, ditulis Rabu (10/9/2014).

Meski begitu, Ayu tidak menyebutkan faktor trauma atau cedera otak semasa kecil juga berpengaruh terhadap skizofrenia. Tapi menurutnya infeksi kehamilan bisa menyebabkan gangguan pada neuron di otak.

"Kalau terjadi problem pada masa pertumbuhan, bisa saja terjadi ketidaksempurnaan
di sistem neurotransmiternya. Oleh sebab itu, ibu yang memiliki kerentanan infeksi tadi baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Ayu menambahkan, selain kontrol kehamilan, wanita hamil juga disarankan untuk menjaga pola makan dan minum vitamin agar bayi tumbuh sehat dan terhindari dari risiko skizofrenia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya