Sekjen PDIP Apresiasi Ahok Mundur dari Gerindra

Tjahjo berujar, jika Ahok keluar dari Partai Gerindra dan akhirnya bergabung dengan partai lain, harus dihormati semua pihak.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Sep 2014, 16:31 WIB
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan mengapresiasi keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang ingin keluar dari Partai Gerindra. Keluarnya Ahok lantaran perbedaan pandangan soal Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang dipilih melalui DPRD.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, keinginan Ahok bukanlah suatu kesalahan kader terhadap partainya. Melainkan hak politik Ahok sebagai kader partai, sebab pandangan Ahok sudah tak sejalan dengan Partai Gerindra.

"Tentu kita memahami apa yang menjadi keresahan Pak Ahok, kami mengapresiasi hak politik Pak Ahok yang telah menyatakan sikapnya secara terbuka dan itu fair. Itu yang saya rasa harus dihormati," kata Tjahjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).

Tjahjo berujar, jika Ahok keluar dari Partai Gerindra dan akhirnya bergabung dengan partai lain, harus dihormati semua pihak.

"Soal keinginan ingin bergabung dengan partai lain itu hak politik Pak Ahok Wagub DKI yang berpasangan dengan Pak Jokowi pada saat Pilkada lalu," ujar dia.

Ahok mengatakan akan mengirim surat pengunduran diri dari Partai Gerindra hari ini.

"Hari ini saya akan siapkan suratnya kirim ke DPP (Partai Gerindra), untuk nyatakan keluar dari Partai Gerindra," tegas Ahok di Balaikota Jakarta.

Menurut Ahok, Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan dirinya. Sebab, partai pendukung pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD. Sementara dirinya secara pribadi menolak perubahan mekanisme itu, karena menganggap akan merugikan rakyat. (Mut)

 

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya