Alasan Bupati Kutai Kartanegara Kekeuh Bikin Film Erau Kota Raja

Menurut Bupati Kukar, Rita Widyasari, harga membuat film tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan biaya promosi wisata.

oleh Julian Edward diperbarui 11 Sep 2014, 07:30 WIB
Menurut Bupati Kukar, Rita Widyasari, harga membuat film tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan biaya promosi wisata.

Liputan6.com, Jakarta Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, amat bangga dengan dibuatnya film Erau Kota Raja. Di balik film yang mendapuk Nadine Chandrawinata sebagai bintang utamanya tersebut, ada impian besar yang tersimpan di benak Rita.

Sejatinya, Erau Kota Raja mengangkat tentang nilai-nilai budaya yang ada di tanah Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara. (Kukar) Dengan begitu, Rita berharap agar masyarakat Indonesia sadar bahwa Kukar juga menyimpan potensi wisata, bukan hanya sebagai daerah pertambangan semata.

"Bagi saya membuat film ini merupakan promosi dari daerah Kukar. Karena untuk mempromosikan suatu daerah itu tidak murah, membuat film ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai promosi yang seharusnya dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Tapi ini saya melakukannya atas nama pribadi, karena saya merasa ada tanggung jawab untuk memajukan Kutai sebagai tanah kelahiran saya," kata Rita saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).

Ide Rita ini berkaca dari Bangka-Belitung. Wilayah yang tadinya tidak dilirik sebagai destinasi wisata tersebut tiba-tiba jadi mendunia berkat film Laskar Pelangi.

"Nah saya melihat potensi itu juga ada di Kukar karena pada bulan Juni saat diadakan pesta kebudayaan Erau semua hotel penuh oleh turis-turis dari mancanegara maupun lokal. Dengan adanya film ini saya berharap semakin banyak orang yang menanam modal untuk hotel, restoran atau bahkan mall," kata Rita.

Film Erau Kota Raja akan dirilis pada November mendatang serentak di seluruh bioskop di Tanah Air. Selain Nadine, beberapa nama besar turut menghiasi film ini, diantaranya Denny Sumargo, Ray Sahetapi, Jajang C Noor, Donnie Sibarani dan Herri Chan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya