Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menurun dari tahun ke tahun membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tergerak untuk membenahinya. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) guna menginventarisasi permasalahan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi, Noke Kiroyan mengungkapkan, Rakernas yang diikuti oleh para koordinator asosiasi tersebut bertujuan untuk mengetahui persoalan-persoalan perekonomian yang sedang dihadapi.
Langkah lanjutan yang dilakukan kemudian mencari solusi sehingga pengusaha juga ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Noke mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun bukan meningkat malah justru turun. Di 2011, pertumbuhan ekonomi nasional 6,5 persen. Pada 2012, turun menjadi 6,2 persen. Pada 2013 kembali turun ke level 5,8 persen. Di 2014 diperkirakan berada pada kisaran 5,1 persen sampai 5,5 persen.
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia juga terus mengalami defisit Di 2012 mencapai US$ 1,66 miliar. Pada 2013 tercatat US$ 4,06 miliar. Pada Januari sampai Juni 2014, total defisit neraca perdagangan di level US$ 1,15 miliar.
"Pembenahan secara terstruktur harus dilakukan untuk meningkatkan kembali kinerja perekonomian nasional, tidak hanya pada kisaran satu digit tetapi diharapkan dapat meraih dua digit," kata Noke di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Dia melanjutkan, Rakernas diikuti oleh para koordinator asosiasi karena memang mereka menyuarakan kepentingan pelaku usaha. Diharapkan, dengan Rakernas ini iklim usaha menjadi lebih kondusif sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami mengharapkan agar asosiasi bisnis yang ada dilibatkan secara proaktif dalam sinergi kerja yang produktif oleh pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai," pungkas dia. (Amd/Gdn)
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Turun, Kadin Gelar Rapat
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menurun dari tahun ke tahun membuat Kadin Indonesia tergerak untuk membenahinya.
diperbarui 11 Sep 2014, 11:44 WIBIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH
Peringatan Keras Polda Riau terhadap Kepala Daerah Terpilih, Apa Itu?
Ma'ruf Amin Sebut Kiai yang Tidak Peduli Politik, Warna Keagamaannya Sudah Hilang
Cara Sederhana untuk Ikut Berpartisispasi dalam Hari AIDS Sedunia
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa Sorot Peran Penting Diplomasi Profesional Hadapi Tantangan Global
Kecelakaan Maut di Bandar Lampung, Seorang Wanita Tewas Terlindas Truk Tangki
Kisah Istri Gus Miek Diragukan, Endingnya Jadi Penghafal Al-Qur'an Hanya dalam Sebulan
Maia Estianty dan Irwan Mussry mengalami momen tak terduga saat diusir saat berfoto di depan Tokyo Tower.
Alasan Andrew Andika Selingkuh Berkali-kali, Rindu akan Kebebasan dan Pernikahan yang Bermasalah
5 Pemain yang Nyaris Gabung Manchester United, Ada yang Batal Akibat Louis van Gaal