Liputan6.com, Jakarta Beruntunglah kita hidup di daerah tropis yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Sayangnya, di kota besar, begitu sedikit orang yang punya kesempatan tubuhnya dibelai sinar matahari. Di pagi buta mereka berangkat kerja dan pulang ketika matahari sudah terbenam. Apakah Anda termasuk orang yang kurang mendapat sinar matahari? Mari cari tahu dengan mengikuti kuis berikut ini.
Daftar kuis
1. Apakah mata Anda melihat sinar matahari selama 15 sampai 20 menit tanpa kacamata dengan tabir ultra violet (UV)?
2. Apakah kulit Anda terpapar sinar matahari selama 15 sampai 20 menit tanpa tabir surya setiap hari?
3. Apakah Anda mengalami gangguan tidur?
4. Jika tidak mendapat paparan sinar matahari selama 20 menit sehari, apakah Anda minum suplemen vitamin D?
5. Apakah Anda selalu memakai tabir surya ketika beraktivitas di luar ruangan?
6. Apakah Anda memakai kacamata yang memblok sinar ultra violet?
7. Apakah tempat tinggal Anda menggunakan kaca yang memblok sinar ultra violet?
8. Apakah Anda percaya bahwa cahaya yang menyilaukan itu buruk untuk Anda?
9. Apakah Anda sering merasa pening?
10. Jika Anda termasuk usia lanjut, Anda butuh cahaya alami lima kali lebih banyak untuk mengatur ritme circadian (jam internal dalam tubuh) dibanding orang dewasa. Apakah Anda cukup mendapat cahaya itu?
11. Apakah Anda mengalami kelainan emosi musiman?
12. Apakah Anda atau anak menjadi hiperaktif?
13. Apakah mengalami stres?
14. Apakah Anda kegemukan dan ingin makan karbohidrat?
15. Apakah Anda sering sakit?
16. Apakah Anda sensitif terhadap bahan kimia dan susah untuk melakukan detoksifikasi?
17. Apakah kadar kolesterol Anda tinggi?
18. Apakah Anda menderita psoriasis?
19. Apakah gairah seks rendah?
Advertisement
Skor dan penilaian
Jika Anda menjawab ya untuk lebih dari 5 pertanyaan di atas, sebaiknya waspada. Itu adalah gejala bahwa Anda kekurangan cahaya matahari. Berikut ini sejumlah fakta mengapa kita membutuhkan sinar matahari :
Tubuh kita, juga mata kita, membutuhkan 15 sampai 20 menit terkena sinar matahari tanpa kacamata dengan tabir surya setiap hari bagi kulit untuk memproduksi vitamin D.
Sebagian besar tabir surya hanya melindungi tubuh terhadap efek buruk sinar ultra violet B (UVB). Penggunaan berlebihan tabir surya anti-UVB justru dapat mengganggu produksi vitamin D. Kaca dan jendela mengganggu penyerapan sinar matahari spektrum penuh.
Ketika cahaya alami diserap oleh retina pada mata, impul elektrik dibawa oleh saraf optis ke otak dan hipotalamus, kelenjar pineal, dan kelenjar pituari. Dari sini tubuh mengaktifkan neurotransmitter yang menyalakan sistem-sistem hormon, termasuk metabolisme, fungsi reproduksi, dan juga jam biologis di dalam tubuh yang disebut ritme circadian.
Ritme circadian tubuh diaktifkan oleh cahaya yang lebih terang dan kompleks spektrumnya daripada yang dibutuhkan oleh pekerjaan visual. Badan antariksa NASA memasang cahaya spektrum penuh di pesawat ruang angka untuk keperluan ini. Paparan cahaya meningkatkan serotonin, zat yang membuat Anda bangun dan waspada.
Zat melatonin meningkat dalam keadaan gelap yang membuat Anda mengantuk. Zat ini ditekan oleh cahaya. Jika Anda tidak mendapat intensitas cahaya yang cukup, Anda memproduksi terlalu banyak melatonin yang membuat Anda merasa pening. Jadi, jika Anda kelelahan di siang hari, mungkin sebaiknya Anda keluar sebentar dan terkena paparan matahari. Lalu, sebaiknya apa yang harus kita lakukan?
Mandi cahaya matahari di luar ruangan tanpa kacamata dengan tabir surya selama 20 menit setiap hari. Lewat mata Anda, cahaya dibawa langsung ke hipotalamus dan dari situ dibawa ke setiap sel dalam tubuh Anda. Ini akan membantu kulit memproduksi vitamin D, vitamin penting untuk tulang.
Coba makan siang di luar ruangan. Anda tidak perlu kena sinar matahari langsung, makanlah di teras. ? Coba baca koran pagi di bawah paparan sinar matahari. ? Jika Anda tidak bisa berada di luar ruangan karena berbagai alasan, termasuk tinggal di kota besar, cobalah duduk di dekat jendela terbuka selama 20 menit setiap hari untuk menikmati cahaya matahari.